5 Kesalahan yang menghambat dalam Pembelajaran Montessori di Rumah

Posting Komentar

Menerapkan metode Montessori di rumah bisa menjadi pengalaman yang memuaskan bagi orang tua dan anak. Namun, ada beberapa tantangan yang bisa menghambat penerapan metode ini. Apakah Anda merasa anak Anda tidak terlalu tertarik pada kegiatan Montessori atau proses belajarnya tidak berjalan seperti yang Anda harapkan?

 Mungkin ada beberapa kesalahan kecil yang, tanpa disadari, menghambat anak untuk merasakan manfaat penuh dari metode ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima kesalahan yang sering terjadi saat menerapkan Montessori di rumah dan cara menghindarinya.


1. Tidak Mempelajari Prinsip-Prinsip Montessori dengan Baik

Montessori lebih dari sekadar kumpulan aktivitas atau alat bantu. Metode ini berdasar pada filosofi mendalam tentang bagaimana anak belajar dan berkembang. Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak sepenuhnya memahami prinsip-prinsip Montessori sebelum mulai menerapkannya. 

Montessori mendorong kemandirian, pengamatan, dan keterlibatan aktif anak dalam proses belajar. Jika orang tua hanya berfokus pada aktivitas tanpa memahami tujuan di baliknya, hasilnya akan terasa kurang maksimal.

2. Terlalu Sering Mengoreksi Anak

Salah satu ciri khas Montessori adalah konsep self-correction, di mana material yang digunakan dirancang agar anak bisa menemukan dan memperbaiki kesalahan mereka sendiri. Misalnya, pada Pink Tower (Menara Merah Muda), anak diminta untuk menyusun kubus dari yang terbesar hingga terkecil. Jika mereka tidak menyusunnya dengan benar, menara tersebut tidak akan tampak proporsional, dan anak dapat melihat sendiri bahwa ada kesalahan dalam susunannya.

 Dengan begitu, anak belajar untuk memperbaiki sendiri tanpa perlu campur tangan orang dewasa. Terlalu sering mengoreksi anak dapat mengurangi kesempatan mereka untuk belajar dari kesalahan dan memperkuat kemandirian.

3. Menggunakan Media yang Membingungkan Saat Mengajarkan Konsep

Kesalahan lainnya adalah memberikan media yang kurang tepat saat mengajarkan konsep tertentu. Misalnya, ketika Anda ingin mengajarkan konsep angka, namun menggunakan counter yang berwarna-warni atau tidak seragam. Anak mungkin akan lebih tertarik dengan warna atau bentuk alat tersebut, daripada fokus pada konsep angka yang ingin diajarkan. 

Dalam Montessori, penting untuk memilih alat bantu yang sederhana dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga anak dapat lebih fokus pada esensi dari aktivitas tersebut. Jangan sampai alat-alat yang terlalu menarik perhatian malah mengalihkan fokus dari pembelajaran utamanya.

4. Lingkungan yang Tidak Mendukung

Dalam Montessori, lingkungan adalah "guru" kedua setelah orang tua atau pendidik. Jika lingkungan belajar tidak sesuai, anak akan kesulitan fokus dan merasa tidak nyaman. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah tidak mempersiapkan ruang yang cukup teratur dan fungsional. 

Misalnya, bahan-bahan belajar diletakkan di tempat yang sulit dijangkau, atau ruangan penuh dengan benda-benda yang tidak relevan sehingga mengganggu konsentrasi anak. Lingkungan yang baik adalah yang mendukung kemandirian anak; pastikan setiap alat mudah diakses, terorganisir, dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.

5. Mengabaikan Pentingnya Observasi

Observasi adalah salah satu komponen terpenting dalam metode Montessori. Banyak orang tua terlalu terlibat dalam proses belajar anak sehingga lupa untuk memperhatikan bagaimana anak sebenarnya belajar dan berkembang. Dengan observasi yang baik, Anda dapat memahami minat, kebutuhan, dan tahapan perkembangan anak secara lebih mendalam. 

Misalnya, dengan mengamati bagaimana anak berinteraksi dengan alat-alat Montessori, Anda bisa mengetahui kapan harus menawarkan bantuan dan kapan sebaiknya membiarkan anak mengeksplorasi sendiri. Tanpa observasi, orang tua bisa kehilangan momen penting dalam mendukung perkembangan anak secara optimal.


Kesimpulan

Menerapkan metode Montessori di rumah memerlukan pemahaman dan kesabaran. Dengan menghindari lima kesalahan yang telah dibahas di atas, Anda bisa menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung bagi anak. 

Fokuslah pada pemahaman yang mendalam tentang Montessori, persiapkan lingkungan yang tepat, dan selalu amati proses belajar anak dengan seksama. Selain itu, Anda dapat belajar lebih banyak dari buku, webinar, seminar, atau pelatihan. 

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang Montessori, pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan di lembaga yang tepat, seperti Sunshine Teachers’ Training. Dengan demikian, Anda dapat membantu anak belajar dengan cara yang lebih mandiri dan menyenangkan.



Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

Posting Komentar