Sudah 12 tahun lebih saya menggeluti dunia tulis-menulis dengan menjadi seorang blogger. Selain menjadi media untuk sharing pengalaman atau berbagi informasi, blog juga kerap saya manfaatkan untuk mencari uang tambahan.
Beberapa tahun belakangan ini, selain fokus ngeblog, saya juga mulai menjajal menjadi influencer di sosial media, seperti di Facebook, Instagram, atau TikTok.
Dan, beberapa bulan yang lalu, saya sudah mulai membuka channel @bymrsjo di YouTube. Channel ini sudah lama saya idam-idamkan dan saya niatkan untuk berbagi resep masakan.
Jadi, kebanyakan konten yang ada di channel YouTube saya ini adalah konten memasak atau yang berkaitan dengan kuliner, khususnya kuliner Indonesia.
Konten memasak yang saya buat masih seputar resep menu harian yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Seperti, cara memasak sayur Asem, Soto Ayam, Ayam Kecap Pedas Manis, resep Ayam Madura, Sop Sayur, Sambal Teri, Tumis Oyong, hingga berbagai macam cemilan dan minuman. Termasuk diantaranya, resep tahu bulat, mie ayam ceker, lumpia sayur, tempe mendoan, hingga es tape.
Niat awal saya membangun channel YouTube ini adalah untuk membantu teman-teman di luar sana yang merasa nggak bisa masak tapi pengen masak.
Itulah sebabnya mengapa saya selalu berusaha untuk membuat setiap video-video yang saya upload lebih mudah diikuti oleh pemula.
Saya sendiri meyakini bahwa siapapun pasti bisa masak. Meskipun memang, ada orang-orang tertentu yang diberikan bakat memasak. Tapi pada dasarnya, semua orang bisa masak asal mereka mau mengikuti resep. Dengan cara dan takaran yang tepat, rasa masakan kita nggak akan jauh beda dengan citarasa masakan dari tangan orang-orang yang berbakat.
Kalau kamu merasa nggak bisa masak, selain bisa mencoba mengikuti resep-resep yang dibagikan melalui video-video atau konten-konten di YouTube, kamu juga bisa mencoba kursus memasak.
Saya yakin, di luar sana ada banyak tempat yang menawarkan kursus memasak. Entah itu masakan lokal (khas Indonesia) ataupun masakan luar seperti Eropa atau masakan negara-negara Asia lainnya.
Sekolah Kuliner Internasional
Culinaryschools.org adalah salah satu contoh website kursus memasak atau sekolah kuliner yang menurut saya cukup bagus dan lengkap.
Saya sendiri menemukan website sekolah memasak ini bukan secara kebetulan, melainkan diperkenalkan oleh teman.
Benar saja. Ketika saya coba membuka website ini dari komputer, saya menemukan sebuah website yang bagus banget dan sangat lengkap.
Jadi, buat kita yang nggak bisa masak, di sini kita bisa sekolah memasak supaya bisa jadi koki. Kalau kita pengen bikin restoran atau jualan makanan, di sini juga ada sekolah seni kuliner. Terus ada juga sekolah kuliner yang dikhususkan untuk hotel dan restoran.
Selain bakal diajarin masak sampai bisa, ternyata kalau kita belajar memasak atau sekolah kuliner di Culinaryschool.org kita bisa dapat sertifikasi kuliner. Termasuk diantaranya, sertifikasi manajemen makanan dan minuman.
Kemudian, setelah lulus dari sekolah kuliner di sini, kita juga akan lebih mudah mendapatkan informasi karir sebagai seorang koki atau bidang pekerjaan yang berkaitan dengan kuliner. Singkatnya, mereka (culinaryschool.org) menyediakan informasi lowongan kerja yang berkaitan dengan culinary.
Yang menarik, selain menawarkan sekolah kuliner khas Eropa dan Amerika, mereka juga menawarkan sekolah memasak internasional, termasuk sekolah memasak makanan Asia seperti sekolah kuliner Thailand, Jepang, hingga program chef training di Singapura.
Kecantol Main Game di Culinaryschool.org
Lucunya, waktu saya asik mengeksplorasi menu-menu di website Culinaryschool.org ini, mata saya terpaku pada menu Cooking Games for Kids.
Dari mendengar namanya saja, sebenarnya kita sudah bisa menebak apa isinya. Tapi tetep aja bikin saya penasaran, dan pengen tahu apa sih isinya?
Seperti dugaan saya sebelumnya, setelah saya mengklik menu tersebut, saya langsung diarahkan ke sebuah halaman yang berisi berbagai macam permainan (game) dengan konsep kuliner.
Di halaman https://culinaryschools.org/kids-games/ tersebut ada game-game ringan yang cocok untuk anak-anak seperti, game menjadi pelayan di restoran pizza, ice cream, hingga game menyajikan Mexican food. Selain terdapat games yang cocok untuk anak-anak, ada juga sejumlah games yang dibuat lebih menantang dan lebih cocok untuk remaja atau orang dewasa.
Saya sendiri langsung nyobain game Ice Cream Bar. Game ini cukup menarik menurut saya karena kita diminta untuk melayani pembeli dengan membuat ice cream cone terbaik untuk para pelanggan.
Pada awalnya, rata-rata pelanggan hanya meminta ice cream cone dengan satu jenis rasa. Setelah naik level, pelanggan mulai meminta satu atau dua rasa. Kemudian, di level selanjutnya pelanggan akan meminta rasa yang lebih beragam antara dua atau tiga rasa.
Nggak hanya minta ice cream cone, kadang-kadang pelanggan juga meminta ice cream dengan menggunakan cup. Semakin tinggi levelnya, jumlah pelanggan yang datang akan semakin banyak. Begitu juga dengan permintaannya yang akan semakin kompleks.
Kalau kita salah mengurutkan rasa es krim yang diminta oleh pelanggan, es krim tersebut tidak bisa dijual dan harus dibuang ke tong sampah.
Serunya, stok ice cream dan cup serta cone-nya bisa habis. Jadi, kita harus membeli kembali dengan menggunakan uang hasil penjualan.
Stok yang kita beli tidak akan langsung tersedia melainkan akan menunggu beberapa saat sampai delivery tiba. Di sinilah letak tantangannya. Kita dituntut untuk pandai-pandai manajemen dan melihat stok apabila sudah menipis.
Setelah puas memainkan game Ice Cream. Saya kembali mencoba game lainnya. Meski ini cuma game kecil, tapi menurut saya gamenya lumayan candu buat having fun.
Kali kedua, saya mencoba game yang agak berbeda. Kali ini saya mencoba game Flower Shop.
Di game ini kita berperan sebagai seorang pelayan di toko bunga. Game ini menawarkan gameplay yang sangat sederhana dan mudah diikuti oleh anak-anak. Pada awalnya, kita hanya menjual 1 jenis bunga. Uang hasil penjualan bisa digunakan untuk mengisi ulang stok bunga.
Kalau kita sudah mencapai target penjualan dalam jangka waktu tertentu, kita akan naik level. Di level selanjutnya kita akan menjual lebih banyak jenis bunga. Dan, permintaan pelanggan pun akan semakin beragam. Begitu seterusnya. Setiap naik level, kombinasi bunga dan permintaan pelanggan akan semakin komplek dan intensitasnya pun semakin tinggi.
Berbagai permintaan pelanggan yang beragam tersebut akan membuat kita semakin sibuk. Saking sibuknya melayani pelanggan, tak jarang, bunga yang kita ambil tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh pelanggan. Kalau sudah begitu, mau nggak mau bunga tersebut harus di buang ke tong sampah karena nggak bisa lagi dikembalikan ke rak.
Meskipun permainan ini tampaknya gampang banget. Tapi seperti yang saya bilang tadi, main game-game kecil atau game-game cewek kayak gini itu candu banget.
Baru saja saya mulai memainkan game ini, anak bungsu saya yang kebetulan melihat langsung ingin mencoba. Tapi nggak lama, ia langsung minta ganti game. Mungkin karena game yang saya mainkan tersebut kurang cocok untuk anak cowok.
“Ummi, ada gak game yang lain?” Tanyanya.
“Ada, coba ummi carikan ya.” Jawab saya singkat sambil mengarahkan cursor mouse ke bagian game dengan tema “Other Fun Food-themed Games.” Di sini, saya mengklik menu “Driving Games” karena saya yakin anak-anak cowok pasti suka dengan game-game mobil atau menyetir.
Dari sekian banyak game yang ditampilkan, game berjudul Tractor Mania adalah salah satu yang thumbnail-nya terlihat sangat menarik dan tampak menantang untuk dimainkan.
Seperti yang saya dugaan, anak saya langsung excited dan langsung hanyut dalam permainan.
Ide permainannya sendiri cukup sederhana. Di game ini kita diminta untuk mengantarkan bahan makanan seperti buah-buahan atau sayur-sayuran dari poin A ke poin B menggunakan traktor yang dilengkapi box pengangkut di bagian belakangnya.
Anak saya sangat suka dengan game ini, karena menurutnya game ini seru dan lucu. Ia merasa game ini sangat seru karena traktor yang dikendarai oleh Pak Tani bisa maju-mundur dan bisa dikendarai secara perlahan atau ngebut.
Di level pertama, jalan yang kita lalui untuk mengantar sayur atau buah-buahan datar dan mulus. Tapi setelah berada di level kedua, jalan yang dilalui mulai lebih menantang dengan kontur berbukit sehingga traktor harus menanjak dan menukik.
Di sinilah tantangannya! Saat ada jalanan menanjak atau menurun, kita harus mengendarai traktor dengan hati-hati agar barang-barang bawaan tidak tumpah.
Tapi dasar anak-anak. Mereka justru menjadikan rintangan-rintangan ini sebagai sumber kesenangan. Betapa tidak, jalan menukik dan menanjak yang seharusnya dilalui secara perlahan justru dilalui dengan kecepatan tinggi.
Tak ayal, traktor yang dikendarai Pak Tani pun bertingkah aneh di sana-sini. Tak hanya itu, barang bawaannya pun jadi berhamburan ke sana kemari.
Tapi disitulah serunya. Kondisi traktor yang terpontang-panting karena melewati jalan menurun dan menanjak, ditambah kondisi makanan yang amburadul, membuat permainan jadi tampak lucu dan menyenangkan.
Saya pikir anak saya akan merasa bosan setelah memainkan game ini beberapa level. Tapi ternyata saya salah menduga. Nggak hanya anak bungsu saya saja yang enggan beranjak dari permainan. Tapi anak sulung saya yang belakangan bergabung pun pada akhirnya harus mengantri dan sedikit memaksa supaya dapat kesempatan memainkan game Tractor Mania ini.
Setelah dijeda shalat Magrib dan mengaji serta belajar, anak-anak kembali merengek minta main lagi game Tractor Mania setelah sholat Isya.
Karena mereka sudah selesai mengaji dan belajar, saya mengizinkan mereka main, masing-masing selama 30 menit.
Saat melanjutkan game Tractor Mania setelah shalat Isya, anak-anak tampak semakin excited karena mereka mulai meng-upgrade beberapa bagian dari traktor.
Sangat menarik memang karena hasil delivery buah-buahan dan sayuran akan menghasilkan pundi-pundi koin yang bisa digunakan untuk upgrade mesin, gearbox, roda, BBM, dan membeli fitur Boost. Fitur Boost ini sendiri sangat unik karena bisa membuat traktor melaju dengan kecepatan tinggi hingga terbang.
Hahaha… anak-anak kelihatan senang banget sampai terbawa terpingkal-pingkal. Ya Allah, permainan ini sangat lucu dan menggelikan tapi sekaligus menyenangkan.
Karena yang memainkan game ini adalah anak-anak, jangan harap permainan ini akan terlihat normal-normal saja. Saya yakin kamu pasti bisa membayangkannya!
Ok bestie, cerita saya di atas kayaknya kepanjangan deh! Kita kembali ke pembahasan awal tadi.
Perkembangan Channel Konten Memasak Saya di YouTube
Perkembangan channel saya belum terlalu menggembirakan dan saya masih mencari-cari bentuk yang tepat untuk video-video yang akan saya tampilkan.
Saya sendiri masih dalam tahap belajar. Meski begitu, saya akan mencoba terus sampai menemukan formula yang tepat agar subscriber dan viewer bisa terus bertambah.
Saat ini, saya lebih banyak fokus mencari cara merekam dan mengedit video agar terlihat menarik dan mudah diikuti. Untuk merekam dan mengedit video, saya hanya mengandalkan sebuah hp Android. Karena menurut saya, hasil perekaman kamera hp ini sudah cukup bagus, begitu juga dengan hardware-nya, cukup bertenaga untuk menjalankan video editor CapCut.
Video editor ini menurut saya cukup handal dan tersedia versi gratis tanpa Watermark. Tapi, versi gratis tentu saja punya banyak keterbatasan. Meski demikian, dengan versi gratis saja saya sudah merasa cukup.
Kedepannya, saya berencana untuk mempelajari bagaimana membuat judul, thumbnail, deskripsi, dan tags, serta hashtag agar video-video yang saya upload di YouTube bisa lebih mudah ditemukan melalui fitur pencarian YouTube atau Google dan lebih sering disarankan.
Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian tertarik untuk mencoba menjadi content creator dengan membuat berbagai macam video menarik di YouTube atau untuk di-upload ke platform-platform lainnya?
Khusus bagi kalian yang pengen belajar masak jangan pernah meragukan diri sendiri, karena pada dasarnya siapapun bisa masak. Dengan sedikit kemauan dan belajar, siapapun bisa menghasilkan masakan yang enak dan lezat. Kalau kamu pengen lebih ahli, saran saya, jangan ragu untuk kursus atau sekolah memasak karena mereka umumnya punya materi yang lebih mendetail dan terstruktur.
Posting Komentar
Posting Komentar