Saya ingin bercerita tentang pengalaman pribadi saya dengan anak sulung saya, yang pernah dianggap kurang gizi oleh seorang ahli gizi karena terlalu kurus sebab indeks BMI-nya berada di bawah angka 18,5.
Awalnya, saya merasa marah dan terdorong untuk membela anak saya, tapi akhirnya saya bisa menerima pernyataan tersebut dengan pikiran yang lebih tenang.
Sejak saat itu, saya berusaha untuk meningkatkan berat badan anak saya dengan cara-cara yang disarankan oleh ahli gizi.
Photo by Annushka Ahuja from Pexels |
Saya fokus pada pola makan yang sehat dan bergizi. Khususnya dengan memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi anak saya, termasuk dengan memberikan lebih banyak makanan yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak sehat.
Selain itu, saya juga mencoba untuk menjaga kegiatan fisik anak saya agar tetap aktif.
Jadi, alih-alih memberikan hp, saya lebih suka mendorong anak-anak untuk bermain di luar, ikut dalam berbagai kegiatan olahraga, dan melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan fisik.
Photo by Tehmasip Khan from Pexels |
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa peningkatan berat badan anak saya terjadi secara sehat dan tidak hanya berupa penambahan lemak saja.
Selama proses ini, saya juga berkomunikasi dengan ahli gizi secara teratur untuk memperoleh panduan dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan anak saya.
Alhamdulillah, mereka sangat membantu saya dalam memahami bagaimana caranya menerapkan pola makan yang sehat dan sekaligus memberikan berbagai motivasi yang positif.
Perlahan tapi pasti, berat badan anak saya mulai naik. Saya melihat perubahan positif pada tubuh dan kesehatannya secara keseluruhan. Dia menjadi lebih energik, memiliki kekuatan yang lebih baik, dan tampak lebih sehat secara visual.
Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya mendengarkan dan bekerja sama dengan profesional kesehatan. Saya belajar untuk menerima kenyataan bahwa anak saya membutuhkan perhatian khusus dalam hal berat badan dan kesehatan.
Pada dasarnya, setiap anak itu unik, dan setiap perjalanan dalam mencapai berat badan yang ideal mungkin berbeda.
Saran saya, jangan ragu untuk berkonsultasi atau meminta pendapat dari ahli gizi atau dokter anak. Saya sendiri, mendapatkan bimbingan dari ahli gizi yang ada di puskesmas.
Jadi, tidak melulu harus pergi ke dokter spesialis anak, kita juga bisa berkonsultasi ke ahli gizi yang ada di Puskesmas secara gratis atau dengan biaya yang lebih terjangkau.
Mengapa Berat Badan Anak Harus Ideal?
Anak-anak perlu memiliki berat badan yang ideal agar mereka bisa tumbuh dengan sehat dan normal. Karena apabila berat badan anak-anak tidak seimbang, anak-anak akan berisiko mengalami berbagai macam penyakit.
Anak-anak yang kekurangan berat badan bisa mengalami gangguan pertumbuhan, kekurangan energi, berisiko mengalami berbagai penyakit dan mudah terserang infeksi, mengalami gangguan perkembangan kognitif dan mental, serta bisa juga mengalami gangguan atau masalah emosional dan sosial.
Sebaliknya, anak-anak yang kelebihan berat badan umumnya berisiko mengalami penyakit diabetes, penyakit jantung, hingga penyakit darah tinggi.
Cara Mengukur Berat Badan Ideal Anak-Anak
Untuk mengukur berat badan ideal anak, terlebih dahulu kita harus mengetahui BMI paling rendah dan paling tinggi serta yang dianggap normal.
Untuk anak-anak Asia, nilai Indeks Massa Tubuh paling rendah adalah 18,5 dan paling tinggi adalah 24,9.
Untuk menghitung indeks BMI anak kita bisa menggunakan rumus berat badan dibagi tinggi badan kali tinggi badan. Berikut adalah contohnya.
Adi adalah seorang anak dengan berat badan 20 kg dan tinggi badannya sekitar 25 cm. Berapakah indeks BMI Adi?
- Berat (kg) / (Tinggi x Tinggi (cm))
- 20 / 125 x 125 = 20
Indeks Massa Tubuh Adi adalah 20. Itu artinya, berat tubuh Adi berada pada angka yang normal.
Jika ingin lebih mudah, Anda bisa menggunakan kalkulator BMI yang disediakan oleh berbagai berbagai macam website yang bisa ditemukan melalui mesin pencarian Google.
Faktor Penyebab Berat Badan Anak Tinggi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada anak-anak dan perlu diwaspadai antara lain pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik (keturunan), gangguan kesehatan tertentu, dan faktor emosional dan psikologis.
Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan kalori berlebihan, serta gaya hidup yang kurang aktif dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Riwayat keluarga dengan kelebihan berat badan, gangguan kesehatan seperti gangguan tiroid, dan masalah emosional seperti stres juga dapat mempengaruhi berat badan anak.
Faktor Penyebab Berat Badan Anak Rendah
Sejumlah faktor yang dapat menyebabkan berat badan anak rendah diantaranya adalah: pola makan yang tidak memadai, gangguan penyerapan nutrisi, gangguan kesehatan tertentu, faktor genetik dan keturunan, serta faktor psikologis dan emosional.
Pola makan yang tidak seimbang, gangguan kesehatan, dan masalah psikologis seperti stres atau gangguan makan dapat berkontribusi pada berat badan rendah pada anak-anak.
Cara Mempertahankan Berat Badan Ideal Anak
Jika anak-anak sudah memiliki berat badan yang ideal, kita perlu mempertahankan berat badan tersebut agar anak-anak tetap dalam kondisi yang sehat serta baik tumbuh kembangnya.
Berat badan ideal anak bisa dijaga dengan memberikan makanan yang bergizi seimbang, pilih camilan sehat dan bergizi, hindari minuman manis, ajak anak beraktivitas fisik, kurangi waktu bermain hp, rutin sarapan, dan libatkan seluruh anggota keluarga dalam mendukung program yang dijalankan.
Posting Komentar
Posting Komentar