Siang itu sepulang sekolah. Saya dibuat terheran-heran dengan kondisi seragam sekolah anak sulung saya.
Dengan perasaan khawatir, saya langsung memberondongnya dengan pertanyaan.
“Mas! Kenapa ini bajunya kok kotor dan sampai robek di sana-sini.” Serang saya tajam.
“Aku main abis bola sama teman-teman Mi…. tadi di sekolah." Jawabnya enteng.
Ya… begitulah anak sulung saya ini. Ia kerap bermain hingga basah kuyup, penuh lumpur, hingga pakainnya robek di sana-sini.
Pada awalnya, pengalaman ini membuat saya tidak mampu menahan sabar. Tapi seiring dengan bertambahnya pengalaman dan seiring dengan semakin banyak ilmu parenting yang saya dapatkan. Saya merasa semakin bijak dalam menghadapi tingkah laku anak.
Seperti ibu ibu kebanyakan, saya tentu saja ingin melihat anak saya tumbuh sebagai anak yang penurut dan tidak banyak tingkah seperti di serial kartun Nussa.
Tapi apa hendak di kata… Dunia kita bukan dunia fantasi. Dan, dunia anak-anak adalah dunia bermain. Serta, jiwa mereka adalah jiwa yang imajinatif.
Itulah sebabnya mengapa mereka selalu ingin mencoba dan mempraktekkan semua hal yang terbayang di benaknya. Tidak peduli apakah itu baik ataupun berbahaya.
Awalnya, saya kerap dibuat penasaran dan keheranan oleh anak pertama saya (Kinza). Betapa tidak, setiap nasihat seolah tak pernah diindahkan. Dan, setiap larangan yang saya lontarkan justru seolah-olah terdengar seperti sebuah "tantangan" baginya.
Dan, itulah sebabnya mengapa seruan "jangan!" yang saya lontarkan saat melarangnya melakukan sesuatu, justru membuat ia penasaran untuk mencobanya.
Untung saja, Abi-nya dan ilmu parenting yang saya baca kerap mengingatkan saya untuk memberikan anak kesempatan mengekspresikan diri, dan memberikan mereka kesempatan mengobati rasa ingin tahu mereka. Tentu, selama hal itu tidak mengancam jiwanya dan tidak merugikan orang lain.
“Udah biarin aja, namanya aja anak-anak, aku dulu juga begitu.” Begitu ucap Abi–Kinza setiap kali ia mendengar saya melarang anak melakukan hal-hal yang saya anggap ekstrim dan bikin saya sport jantung.
Kinza dan Gaya Bermainnya yang Ekstrem
Perkenalkan… Ini adalah Kinza. Anak pertama saya yang lahir dengan status BBLR sekaligus prematur.
Saat lahir, ia terlihat begitu mungil. Gerakannya begitu lemah sampai-sampai tak ada tangis yang saya dengar saat ia lahir.
Namun, siapa sangka jika kini, ia tumbuh sehat dan kuat. Sifatnya sungguh ekspresif dan meledak-ledak. Sangat supel dalam bergaul dan suka mencoba apapun yang didengar, dilihat, dan dibayangkannya.
Sikapnya yang seperti ini sempat membuat kami khawatir ketika usianya sudah menginjak usia pra sekolah.
Ketakutan kami bukan tanpa alasan. Sikap Kinza yang hiperaktif, yang membuatnya tidak bisa diam, sungguh membuat kami khawatir kalau-kalau, kelak ia tak bisa mengikuti kegiatan di sekolah.
Karena itulah kami tidak mendaftarkannya ke sekolah PAUD meski tetangga sering menawarkan agar untuk mendaftarnya Kinza di PAUD yang ada di kompleks perumahan.
Sikapnya yang hiperaktif sempat membuat kami berpikir untuk mendaftarkannya di homeschooling saja. Tapi apa yang kami takutkan ternyata tidak terbukti pada saat kami mencoba mendaftarkannya di Taman Kanak-kanak.
Saat berada di kelas, Kinza ternyata bisa duduk anteng meski sikapnya yang aktif masih kerap terlihat.
Tapi saat ia berada di luar kelas, energinya untuk bergerak dan bermain sungguh membuat saya takjub. Seolah tak ada habisnya. Praktis, ia hanya diam saat tidur saja.
Kini, buah hati kami yang super aktif ini sudah duduk di bangku kelas 2 MI.
Sejak mendaftar, ia sudah memamerkan hobi bermain sepakbola-nya dengan menuliskannya pada kolom biodata di buku Daily Activity yang diberikan pihak sekolah.
Hobinya bermain bola nyaris tak terbendung. Di sekolah, di lingkungan perumahan, hingga di dalam rumah. Semuanya adalah "lapangan" tempat bermain bola.
Karena itu, tak heran jika rumah kami selalu ramai oleh suara bola yang membentur tembok dan perabotan, serta suara riuh kegembiraan yang seolah tak ada habisnya itu. Ya, di rumah, Kinza tidak hanya bermain sendiri, ia punya tandem yang juga "jago" ramai. Adiknya!
Meski hiperaktif, namun saya tetap bersyukur karena dalam berbagai kesempatan, saya sering melihatnya menunjukkan sikap empati dan mental yang kuat. Inilah yang selalu menjadi impian saya sebagai seorang ibu.
Saya ingin… anak saya tidak hanya tumbuh aktif dan kreatif, tapi juga tumbuh sebagai insan yang memiliki inner strength. Yaitu kekuatan dari dalam dirinya yang akan mendukung tumbuh kembangnya. Berupa, sikap jujur, sportif, baik hati, penuh percaya diri dan tangguh.
Cara saya Menguatkan Inner Strength Kinza
Ketika menerima raport kenaikan kelas. Saya melihat nilai akademik Kinza berada di peringkat 3. Sedangkan nilai prakteknya justru lebih baik karena berada di peringkat 2.
“Mas Kinza ini senang praktek, Bunda. Semua ujian prakteknya memiliki nilai yang baik.” Begitu kata wali kelasnya menjelaskan potensi Kinza di acara pembagian raport.
Hal itu memang saya akui kebenarannya. Karena saya pribadi, menyadari betul bahwa anak saya terbukti memiliki energi yang seolah-olah tidak ada habisnya, dan lebih suka bergerak daripada anteng membaca.
Melihat Kinza yang terus bergerak membuat saya lebih selektif dalam memilih makanan untuknya. Bahkan, saya juga sangat peduli dengan pilihan cemilan yang ia konsumsi. Karena saya percaya, selain membutuhkan makanan bergizi tinggi, Kinza juga membutuhkan sumber energi yang bisa mendukungnya aktif bermain dan menyalurkan hobi. Serta, asupan inner strength untuk jiwanya.
Asupan Inner Strength untuk Jiwa Kinza
Saya percaya, tubuh dan jiwa yang sehat harus didukung asupan gizi yang lengkap serta contoh baik. Dalam, mendukung tumbuh kembang dan inner strength dalam diri anak, saya pribadi kerap menerapkan beberapa kiat berikut ini.
1. Melatihnya hidup mandiri
Sebagai orang tua dengan pengalaman hidup yang luar biasa, saya merasa perlu mengajarkan kemandirian kepada mas Kinza sejak dini. Tentu, sesuai kemampuannya dan dengan cara yang menyenangkan.
“pendidikan merupakan keteladanan dan bimbingan yang penuh kasih sayang.” Kak Seto 2022.
Untuk melatih kemandiriannya, saya kerap mengajarkannya skill bertahan hidup. Seperti, memasak, mencuci dan menjemur pakaian, menyiapkan sendiri perlengkapan sekolahnya, membereskan mainan, hingga mengajarkan bagaimana cara berbisnis.
Dengan begitu, kemandirian dalam dirinya akan tumbuh seiring berjalannya waktu yang kemudian akan membuatnya menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi segala keadaan.
2. Melatihnya bersikap jujur dan ksatria
"Jujur itu hebat." Ungkapan dari salah satu kartun favorit Kinza ini begitu membekas dalam ingatan kami.
Dan, sikap jujur adalah salah satu sikap yang ingin kami lihat ada di dalam diri anak karena kami.
Untuk melatih kejujurannya, kami memulai dengan mengajarkan anak bersikap terbuka. Diantara caranya adalah, dengan…
- Rutin mengajaknya mendiskusikan hal-hal yang ringan seperti pengalaman di hari itu
- Saya juga sering mengungkapkan isi hati saya kepada anak ketika mereka akan tidur. Karena saat lampu mati dan saat berada diatas tempat tidur, Kinza bersikap tenang dan lebih mau mendengarkan. Keterbukaan saya menginspirasi ia untuk juga terbuka kepada saya
- Saya selalu berusaha untuk menghindari menyalahkan anak saat mereka membuat kesalahan. Saya juga tidak menyalahkannya, saat nilai akademiknya tidak sempurna
- Saya juga kerap melatih kejujuran anak dengan memberikannya kepercayaan dalam berbagai aktivitas. Baik itu yang berhubungan dengan uang ataupun amanah
- Disamping itu, kami juga selalu berusaha memberikan contoh bagaimana sikap sportif dan ksatria. Misalnya, dengan meminta maaf kepadanya saat saya lepas kontrol. Atau, dengan mendorongnya meminta maaf apabila ia berbuat salah kepada saudara atau temannya
3. Memupuk rasa percaya dirinya
Saya dan suami meyakini, kepercayaan diri seseorang akan tumbuh jika anak memiliki keyakinan bisa melakukan apa saja dan bersikap optimis.
Diantara cara kami meningkatkan rasa percaya diri Kinza adalah dengan memberikannya kesempatan dan mempercayainya saat ia ingin melakukan sesuatu sendiri. Atau, ketika ia ingin membantu kami saat mengerjakan pekerjaan sehari-hari.
Kemudian, kami percaya bahwa, rasa percaya diri anak akan tumbuh apabila ia merasa bisa. Karena itulah, kami tidak ragu untuk memperkenalkannya pada kegiatan membaca dan menulis sejak usia 3 tahun.
Kegigihan kami membuat Kinza di usia 5 tahun bisa membaca dan menulis serta mengaji dengan lancar. Kemampuannya membaca dan menulis tidak hanya membuatnya berprestasi secara akademik, tapi juga turut membuatnya lebih percaya diri, baik saat berada di rumah, ketika bermain dengan teman-temannya, saat berada di sekolah, apa pun saat ia berada di lingkungan yang asing.
4. Mengajarkannya berani dalam mengambil keputusan
Dengan memberikannya kesempatan kepada anak untuk melakukan apapun yang ia mau dan membuat kesalahan sebanyak mungkin, akan membuat anak berani mengambil keputusan dan belajar mengenai konsekuensi dari setiap tindakannya.
Ketika anak diberikan kepercayaan dan membuat kesalahan, kami berusaha untuk tidak langsung memberinya teguran lisan atau langsung memperbaiki kesalahan yang dibuatnya. Sehingga, anak-anak tidak akan bergantung dan mengandalkan orang lain saat mereka menemui kegagalan.
5. Menumbuhkan sikap empati
Dari sekian banyak karakter yang ingin saya bangun di dalam diri Kinza. Sikap empati, adalah salah satunya. Hati yang baik adalah kunci hidup harmonis di dunia ini.
Meskipun secara lahiriah, setiap orang memiliki kebaikan hati. Namun faktor lingkungan, kerap membuat hati yang baik tersebut terdistorsi. Karena itulah, kami selalu berusaha untuk memberikan contoh yang baik dalam setiap tindakan dan ucapan. Sehingga, kebaikan hati pada diri anak akan tumbuh karena setiap hari melihat contoh yang baik.
Selain dari lingkungan terkecil (lingkungan keluarga), kami juga selalu berusaha menumbuhkan sikap empati di dalam diri Kinza melalui tokoh-tokoh inspiratif yang ada di dalam buku maupun di dunia nyata.
6. Menciptakan selera humor yang tinggi
Selera humor yang tinggi tidak hanya membuat hubungan antara saya sebagai orang tua anak dengan anak jadi lebih cair dan terbuka, tapi juga bisa memberikan banyak manfaat lainnya.
Sebagai seorang yang humoris, saya merasa jika selera humor yang tinggi bisa membantu kita berbaur di berbagai lingkungan, bikin kita lebih mudah dapat teman, dan membuat kita jauh dari stres.
7. Melatihnya menyukai makanan sumber nutrisi
Sebagian anak, ada yang picky eater alias suka pilih-pilih makanan. Sikap picky eater ini bisa disebabkan karena kita tidak melatih anak menyukai makanan seperti sayur-sayur ataupun buah-buahan. Samping itu, sikap picky eater juga bisa disebabkan karena selera makan anak yang cenderung lebih suka dengan rasa dan aroma daging maupun ikan dibandingkan dengan sayur-sayuran.
Dengan melatihnya menyukai makanan makanan yang menjadi sumber nutrisi, anak-anak akan tumbuh dengan fisik yang lebih sehat. Karena tumbuh sehat, anak-anak menjadi lebih berprestasi secara akademik, lebih percaya diri, dan lebih berani mencoba melakukan hal-hal yang menjadi hobi mereka.
8. Menyediakan cemilan sehat
Sekitar sepertiga kalori harian untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, diperoleh dari cemilan. Kapasitas perutnya yang kecil, membuat anak tidak makan terlalu banyak namun sedikit tapi sering.
Oleh karenanya, menyediakan cemilan sehat seperti Biskuat yang mengandung 9 vitamin dan 6 mineral yang sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, Biskuat juga mengandung susu dan gandum yang memiliki manfaat baik untuk anak.
Memupuk Inner Strength Melalui Hobi Sepakbola
"Sepak bola adalah tentang pengorbanan, dedikasi, kerja keras, dan persahabatan di luar lapangan." Edinson Cavani.
Ungkapan Edinson Cavani di atas adalah contoh bagaimana pemain sepakbola profesional dituntut memiliki inner strength jika ingin sukses. Ada pelajaran hidup di sana yang bisa kita sampaikan kepada anak-anak.
Dan membangun karakter anak-anak sejak dini melalui permainan juga akan jauh lebih berkesan dan selalu diingat oleh mereka.
Itulah sebabnya mengapa saya tidak membatasi Kinza untuk bermain bola. Karena melalui sepak bola anak bisa menjadi #GenerasiTiger yang memiliki inner strength seperti, sikap yang tangguh, percaya diri, baik hati, berani, serta penuh dedikasi.
Manfaat Bermain Bola untuk Anak
Saya pribadi tidak pernah memperkenalkan sepakbola kepada Kinza. Namun, melalui teman-teman sebayanya, Kinza perlahan mulai menyukai salah satu cabang olahraga terbesar di dunia ini.
Di rumah, kami selalu berusaha mendukung ketertarikan Kinza pada dunia sepakbola. Baik itu dengan membelikannya bola, mengajaknya bermain ke lapangan, atau dengan memberikannya kesempatan bermain bersama teman-temannya.
Karena saya tahu manfaat bermain sepakbola tidak hanya bisa membantu anak tumbuh sehat, tapi juga dapat memberi banyak manfaat lainnya, seperti:
1. Berlatih Teamwork
Sepak bola adalah permainan kolektif yang membutuhkan kerjasama tim. Dari aktivitas bermain sepak bola tersebut, anak akan belajar bagaimana memaksimalkan kerjasama yang baik antar tim untuk mencapai kesuksesan.
2. Mengasah Keterampilan
Saat bermain bola, banyak strategi yang akan muncul dan membuat anak-anak jadi lebih terampil. Akan ada hal-hal tak terduga yang membuatnya gesit serta mampu menemukan teknik bertindak dengan sistematis.
3. Melatih Determinasi
Berjuang dan semangat tentu menjadi satu-kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Akan ada semangat-semangat baru yang akan tumbuh melalui sepak bola. Dalam kehidupan, ia akan menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah.
4. Meningkatkan Kapasitas Aerobik
Berlari dengan determinasi selama 90 menit membutuhkan stamina tingkat tinggi. Oleh karena itu, pemain sepak bola seringkali memiliki kapasitas aerobik yang luar biasa agar bisa beralih dari berjalan kemudian sprint. Dan, memiliki daya pulih yang cepat untuk melakukannya lagi, dan lagi, dan lagi.
5. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular
Tidak bisa dipungkiri apabila ini adalah salah satu manfaat terbaik dari bermain sepakbola.
Rata-rata pemain bola bisa berlari sekitar 8 hingga 11 kilometer dalam satu pertandingan (90 menit). Jalan, joging, dan sprint yang konstan membuat detak jantung pemain tetap tinggi. Inilah yang membuat kesehatan kardiovaskular pemain bola sangat baik.
Gerakan konstan yang mereka lakukan sepanjang pertandingan, membuat jantung mereka lebih kuat, mencegah penumpukan plak di arteri, mengurangi tekanan darah, dan membantu membakar kalori.
6. Menurunkan Lemak Tubuh dan Meningkatkan Massa Otot
Sepakbola juga dikenal sebagai pilihan olahraga terbaik untuk membakar lemak.
Bergerak selama permainan akan membantu membangun lebih banyak massa otot dan membakar lebih banyak lemak.
Secara umum, terlibat dalam permainan akan membakar lebih banyak kalori daripada latihan biasa. Karena pemain akan dipaksa menggunakan energi aerobik dan anaerobik.
7. Membangun Kekuatan Otot
Kekuatan tubuh bagian bawah diperlukan untuk berlari, menendang, melompat, dan menggiring bola.
Semua gerakan tersebut akan membentuk kekuatan otot. Tak hanya otot bagian bawah. Sepakbola juga melatih otot tubuh bagian atas. Kekuatan tubuh bagian atas diperlukan untuk melindungi bola, menahan lawan, lemparan ke dalam, dan juga berkontribusi pada kekuatan tubuh keseluruhan.
Rutin bermain sepakbola akan membantu membangun kekuatan otot di seluruh bagian tubuh.
8. Meningkatkan Kekuatan Tulang
Secara umum, kepadatan tulang akan menurun seiring bertambahnya usia. Rutin bermain bola adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga tulang agar tetap kuat hingga usia lanjut.
Biskuat Academy 2022
Menumbuhkan inner strength pada anak bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya adalah melalui kegiatan bermain sepakbola seperti yang digagas oleh oleh Biskuat melalui event sekolah Bola Online Biskuat Academy 2022.
Biskuat percaya bahwa setiap anak memiliki kekuatan baik dari dalam yang memiliki peran penting untuk perkembangan masa depannya. Oleh karena itu Biskuat mengajak seluruh orangtua di Indonesia untuk menciptakan #GenerasiTiger yang memiliki karakter tangguh, baik hati, pemberani dan percaya diri.
Hal itu dibuktikan dengan kehadiran coach dan pro player di sekolah bola online Biskuat Academy 2022 di antaranya adalah:
Timo Scheunemann, pelatih sepak bola dengan lisensi kepelatihan Pro yang sudah bersama dengan Biskuat Academy sejak tahun 2020.
Serta sederet pro player lainnya diantaranya adalah Andik Vermansyah, Gavin Kwan Adsit, Indriyanto Nugroho serta Matias Ibo.
Cara Ikut Sekolah Bola Online Biskuat Academy 2022
Dengan adanya sekolah bola online Biskuat Academy 2002 2 sebenarnya memudahkan kita untuk mendukung anak-anak mengikutinya meskipun dari rumah.
Sebelum saya membagikan cara ikutan sekolah bola online Biskuat Academy 2022 bunda harus tahu keuntungan apa saja yang bisa anda dapatkan saat mengikuti kelas ini:
- Belajar teknik sepak bola dari Coach Timo Scheunemann
- Belajar langsung dari pemain-pemain sepakbola hebat Indonesia
- Hadiah seru setiap minggu dan hadiah Utama Tour ke stadion bola internasional
- Serta e-certificate untuk seluruh peserta dan sertifikat fisik dengan tanda tangan Kemendikbud ristek dan kemenpora untuk finalis
- Beli salah satu paket Biskuat di bawah ini
- Temukan kode unik yang berada di belakang kemasan, 1 Biskuat 121.6 gram, 1 Biskuat 60.8gram, 2 Biskuat 22,8 gram, 2 Biskuat 7,6 gram.
- Kirimkan pesan ke WhatsApp Lalu ikuti instruksi cat box Biskuat di WhatsApp 0812 1222 5919.
- menangkan kesempatan tour ke stadion bola internasional dan hadiah menarik lainnya.
Kesimpulan
Sebagai orang tua, mendukung anak-anak untuk tumbuh dan bisa menggapai mimpinya adalah salah satu tujuan kami dalam mendidik mereka. Diluar kebiasaan baik itu, inner strength juga kami kembangkan agar anak-anak bisa lebih peduli dengan sekitar dan lebih berani menyuarakan tak bertindak dan memandang segala sesuatu itu dengan hati yang baik.
Tentu saja kekuatan fisik yang harus dimiliki mereka pun bisa mendukung kreativitas dan prestasi masa depannya.
Dengan mengikuti Biskuat Academy 2022, Selain menumbuhkan kekuatan dari dalam, secara tidak langsung kita juga mengajak anak-anak untuk bisa mewujudkan mimpi mereka.
Sudah terbukti sejak tahun 2019 Biskuat Academy Telah berhasil Mengajak anak Indonesia untuk menjadi #GenerasiTiger.
“Artikel ini diikutkan dalam lomba KEBxBiskuat Academy 2022”
Sumber dan referensi:
https://www.biskuatacademy.com/https://kumparan.com/berita-hari-ini/keterampilan-teknik-yang-harus-dimiliki-oleh-pemain-sepak-bola-1wDjhHPhZxB/4
https://www.detik.com/edu/edutainment/d-5742266/ini-tips-gali-inner-strength-pada-anak-dari-kak-seto
Posting Komentar
Posting Komentar