Bau mulut (halitosis) yang kita alami di bulan puasa adalah sesuatu yang lumrah. Mengingat, selama berpuasa, mulut kita cenderung kering karena produksi air liur berkurang. Tapi, bagaimana seandainya mulut kita tetap bau meskipun tidak sedang berpuasa?
Sebenarnya, selain disebabkan karena kurangnya jumlah produksi air liur di mulut akibat berpuasa, bau mulut juga bisa disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi dan kondisi kesehatan tertentu, termasuk kebersihan mulut serta kesehatan gigi.
Gejala Bau Mulut
Pada dasarnya, gejala bau mulut seseorang sangat bervariasi, tergantung penyebab yang mendasarinya dan dari mana sumbernya.
Terkadang, orang-orang yang tidak mengalami bau mulut sering merasa tidak percaya diri karena khawatir mulutnya berbau. Sebaliknya, banyak juga orang yang mengalami halitosis tapi tidak menyadari bahwa nafasnya berbau tidak sedap.
Intinya, sebagian besar kita tidak bisa mengidentifikasi bau mulut kita sendiri. Jadi, untuk mengkonfirmasi apakah nafas atau mulut kita berbau, kita membutuhkan bantuan orang lain. Entah itu dengan menanyakannya kepada teman, saudara, atau dokter gigi langganan.
Seperti yang telah disebutkan di atas, penyebab halitosis bermacam-macam. Satu diantaranya adalah karena kondisi kesehatan gigi yang buruk. Misalnya, karena gigi retak atau berlubang.
Bau Mulut Akibat Gigi Retak atau Berlubang
Gigi yang retak atau berlubang jarang bisa dilihat secara kasat mata. Apalagi jika kita tidak pernah pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan kondisi kesehatan gigi.
Untungnya, gigi yang retak atau berlubang bisa diidentifikasi dengan cara melihat beberapa gejala atau ciri-cirinya. Salah satu ciri gigi yang retak atau berlubang adalah, sensitif terhadap makanan dan minuman yang bersuhu dingin atau panas.
Rasa sakit pada gusi atau gigi yang retak adalah tanda-tanda yang paling mudah diidentifikasi. Ciri-ciri lainnya yang mungkin menjadi tanda bahwa gigi retak adalah, kondisi gusi yang berwarna kemerah-merahan atau bengkak.
Jadi, jika anda konsisten mengalami nyeri atau iritasi pada gusi, Anda patut curiga. Karena mungkin saja penyebabnya adalah gigi retak atau berlubang.
Apa yang Menyebabkan Gigi Retak dan Berlubang?
Keretakan pada gigi biasanya disebabkan karena kebiasaan mengunyah makanan yang keras, kebiasaan menggertakkan gigi pada saat tidur (di malam hari), dan bisa juga terjadi secara alami seiring dengan bertambahnya usia.
Jika dirunut satu per satu, berikut adalah 6 penyebab gigi retak yang paling umum.
- Suka menggertakkan gigi
- Tambalan gigi yang terlalu besar dan terus-menerus menekan ke dalam karena tertindih makanan saat mengunyah
- Kebiasaan mengunyah atau menggigit makanan yang terlalu keras seperti es batu, kacang-kacangan, dan lain sebagainya
- Akibat terbentur atau akibat kecelakaan
- Akibat perubahan suhu yang mendadak di mulut. Misalnya, makan atau minum minuman dingin kemudian mengkonsumsi makanan yang panas atau sebaliknya
- Gigi retak juga bisa disebabkan karena usia. Biasanya, seseorang bisa mengalami gigi retak saat memasuki memasuki usia 50 tahun keatas
Cara Mengatasi Bau Mulut Akibat Gigi Retak atau Berlubang
Gigi yang retak tidak hanya menimbulkan gejala seperti: nyeri saat mengunyah atau menggigit, sensitif terhadap panas/dingin atau rasa manis, rasa sakit yang datang dan pergi, serta pembengkakan gusi. Melainkan, dapat juga menyebabkan bau mulut atau nafas tak sedap. Bagaimana cara mengatasinya?
Menurut para ahli kesehatan, langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengatasi bau mulut akibat gigi retak atau berlubang adalah dengan mengatasi keretakan tersebut terlebih dahulu.
Pada umumnya, gigi yang retak akan diidentifikasi terlebih dahulu. Setelah itu, dokter gigi mungkin akan menyarankan untuk menggunakan beberapa metode di bawah ini untuk mengatasinya.
- Menambal celah-celah pada gigi dengan plastik resin
- Membungkus gigi dengan porselen atau keramik
- Jika sudah terlalu parah gigi mungkin akan dicabut
Untuk mencegah gigi retak atau berlubang, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Selain menghindari mengunyah makanan makanan yang keras, menggunakan pelindung mulut saat berolahraga, dan menghilangkan kebiasaan menggertakkan gigi pada saat tidur, Anda juga bisa mencoba beberapa cara seperti yang disarankan oleh Pepsodent melalui sebuah artikel tentang cara mengatasi bau mulut.
Pada artikel tersebut, Anda akan menemukan beberapa tips dan trik cara mengobati sakit gigi di rumah dengan menggunakan bahan-bahan alami.
Kemudian, ada juga beberapa tips mengenai cara mencegah sakit gigi, yang salah satunya adalah dengan menggunakan obat sakit gigi alami cepat sembuh dan berbagai tips mengenai cara mengatasi bau mulut akibat gigi gertak atau berlubang dan akibat berbagai faktor lainnya.
Posting Komentar
Posting Komentar