Saya yakin, pasti banyak diantara Ayah-Bunda yang saat ini sedang merasa miris melihat pendidikan di Indonesia yang sedang kepontang-panting akibat pandemi. Saya pun merasakan hal yang sama. Tapi, mengeluh saja tak akan menyelesaikan masalah.
Ketika pandemi membuat anak tidak bisa sekolah tatap muka, sebagian besar pelajaran memang diberikan secara daring atau jarak jauh yang lebih kita kenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Di satu sisi, ini adalah solusi yang banyak kita harapkan. Tapi di sisi lain, PJJ seperti pedang bermata dua. Ya! Saya katakan demikian karena PJJ mengharuskan anak memiliki gadget (laptop/smartphone) atau paling tidak memegang gadget untuk mengikuti pelajaran.
Repotnya, jika anak sudah memegang gadget. Ini seperti candu yang tak akan pernah bisa terobati. Saya sendiri sudah merasakan bagaimana anak sangat sulit dijauhkan dari gadget ketika mereka sudah tahu asyiknya bermain gadget.
Yang lebih parah lagi. PJJ kerap jadi ajang formalitas saja bagi anak-anak sebelum “party” gadget dimulai. Apalagi jika orang-tua sibuk bekerja dari pagi hingga sore. Di jamin, pengawasan terhadap anak ketika bermain gadget hanya akan jadi angin lalu saja.
Ditambah lagi, pengetahuan literasi digital (kebanyakan) orang tua tidak cukup memadai untuk membantu mengawasi penggunaan gadget pada anak mereka. Akibatnya,
- Screen time berlebihan jadi masalah yang tak akan pernah ada solusinya
- Orang tua tidak tahu apa saja content yang diakses oleh anak selama tidak dalam pengawasan
- Pergaulan tanpa pengawasan meningkatkan kesempatan anak mengakses konten yang tidak sehat
Jangan salah paham. Ayah-bunda mungkin bisa berdalih, “kan ada history-nya, tinggal liat aja anak buka apa kan gampang?” Betul banget. Tapi jangan lupa, history Browser, Youtube, dan banyak aplikasi lain bisa dihapus dengan mudah. Tak akan butuh waktu lama sampai anak-anak tahu cara mengelabui orang tuanya agar tidak ketahuan.
Dan, history dari aplikasi bukanlah solusi. Jika sudah terlanjur melihat konten unfaedah, sedikit-banyak anak akan terpengaruh. Bahkan, tidak sedikit anak yang sudah terbiasa mengakses konten negatif, akan mencari seribu-satu jalan untuk mengaksesnya kembali.
Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk menjauhkan anak dari dampak negatif bermain gadget?
Sibukkan Mereka dengan Konten Positif
Yang saya maksudkan dengan konten positif, bukan lah konten yang berasal dari YouTube. Tapi, video-video pembelajaran yang keren seperti, video dari Ruangelajar by Ruangguru.
Metode belajar yang ditawarkan di Ruangbelajar bener-bener keren. Anak yang tadinya susah mengerti atau nggak paham-paham setelah dijelaskan panjang lebar, jadi bisa cepat nangkep kalau diberi penjelasan sama kakak-kakak pintar di Ruangbelajar.
Selain karena gaya mengajar yang sederhana dan tidak muter-muter, animasi yang ditampilkan juga membuat anak jadi lebih gampang memahami setiap materi.
Saya rasa, Ruangbelajar bisa jadi solusi buat Ayah-Bunda yang selama ini sering merasa khawatir dengan waktu belajar anak yang semakin berkurang sejak adanya pandemi.
Selain bisa membantu menjauhkan anak dari konten-konten negatif, belajar di Ruangbelajar by Ruangguru punya banyak manfaat lain. Seperti misalnya,
- Bisa membantu menjaga agar anak tetap aktif belajar sekalipun belum masuk sekolah
- Bisa membantu anak mempelajari kembali pelajaran pelajaran yang belum mereka pahami
- Bisa menjadi solusi bagi orang tua yang tidak bisa mendampingi atau membantu anak belajar
- Bisa membantu anak untuk melakukan persiapan di tahun ajaran baru sebelum masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti, naik kelas SD atau MI, sekolah di SMP atau SMA, hingga persiapan masuk universitas
Menurut saya, Ruangbelajar yang ditawarkan oleh Ruang Guru sangat efektif apabila dimanfaatkan sebagai solusi untuk mengatasi kevakuman belajar anak selama pandemi.
Momen-momen seperti sekarang ini, ketika tahun ajaran baru akan dimulai, adalah momen yang sebaiknya tidak Ayah-Bunda lewatkan jika ingin anak bisa mengakses ruang guru dengan biaya yang lebih murah. Pasalnya, diskon Ruangbelajar by Ruangguru kerap ditawarkan di momen-momen seperti sekarang ini.
Posting Komentar
Posting Komentar