Sebagai seorang ibu, saya tentu ingin anak saya tumbuh sehat dan kuat serta cerdas. Karena itu, saya tidak pernah lelah untuk belajar dan terus membaca serta mencari berbagai informasi yang bisa saya manfaatkan untuk membantu tumbuh kembang tubuh dan otak anak.
Dulu, ketika belum banyak membaca. Saya meyakini bahwa, melatih anak agar giat belajar adalah cara terbaik untuk membuat otaknya jadi lebih pintar.
Tapi setelah banyak membaca, saya jadi tahu dan menyadari bahwa, kecerdasan otak anak ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh cara mereka belajar, tapi juga dipengaruhi oleh nutrisi yang mereka konsumsi.
Kita sering beranggapan bahwa, nutrisi untuk otak itu hanyalah berupa vitamin. Padahal, mineral juga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi kualitas otak anak. Dan, saya tidak pernah menyangka apabila, mineral seperti zat besi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu tumbuh kembang otak anak.
Ya, kamu tidak salah dengar. Zat besi memang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan berpikir seseorang. Karena itulah, kita membutuhkan zat besi setiap hari agar otak bisa bekerja dengan baik.
Khusus untuk anak-anak, kebutuhan zat besi mereka sangat bervariasi tergantung dari usianya.
- Anak usia 0 s/d 6 bulan biasanya membutuhkan zat besi sebanyak 0,3 mg per hari
- Anak usia 7 s/d 12 bulan memerlukan zat besi sebanyak 11 mg
- Usia 1-3 tahun rata-rata membutuhkan 7 mg zat besi
- Usia 4 s/d 8 tahun rata-rata membutuhkan 10 mg zat besi per hari, dan
- Anak usia 9-13 tahun membutuhkan sekitar 8 mg per hari
Di atas, saya telah menyebutkan bahwa, zat besi memiliki peranan yang sangat penting terhadap kecerdasan otak anak. Dan saya yakin, pasti banyak diantara kamu yang bertanya-tanya. Mengapa zat besi bisa memegang peranan yang begitu penting dalam perkembangan otak? Mari Kita cari tahu.
Bagaimana Zat Besi Mempengaruhi Kecerdasan Otak Anak?
Zat besi (iron) adalah sejenis mineral yang sebenarnya terdapat pada tumbuhan dan juga hewan serta semua makhluk hidup. Mineral ini merupakan komponen penting dari hemoglobin, yaitu bagian dari sel darah merah, yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru .
Hemoglobin bisa membawa atau mengikat oksigen di dalam darah hanya apabila ada zat besi. Jadi, jika tidak ada zat besi di dalam hemoglobin. Maka darah tidak akan bisa membawa oksigen ke seluruh tubuh dan otak.
Padahal, oksigen sangat dibutuhkan agar otak bisa berfungsi dengan baik. Tanpa oksigen yang cukup, otak akan kesulitan mengirim sinyal ke seluruh otot ditubuh. Bahkan, sel otak bisa mati jika tidak di suplai oksigen selama 5 menit.
Dari uraian singkat saya di atas, saya yakin kamu pasti sudah bisa memahami betapa pentingnya peran zat besi dalam perkembangan otak anak.
Apabila kekurangan zat besi, anak-anak akan mengalami defisiensi zat besi ringan hingga dapat juga menyebabkan anemia. Apabila tidak diatasi, kekurangan zat besi pada anak dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tubuh maupun otak mereka.
Dari Mana Zat Besi Diperoleh?
Anak bisa memperoleh asupan zat besi dari makanan yang mereka konsumsi seperti, dari daging sapi atau unggas, seafood, tahu, buncis, dan sayuran berdaun hijau tua. Zat besi juga bisa didapatkan dari beberapa makanan tambahan seperti susu formula ataupun sereal serta roti dan pasta.
Siapa yang Berisiko Kekurangan Zat Besi?
Defisiensi (kekurangan) zat besi bisa dialami sejak masa bayi hingga dewasa. Siapapun berpotensi mengalami kekurangan zat besi karena berbagai faktor.
Kurangnya zat besi rentan dialami oleh anak-anak di usia balita dan remaja. Terutama remaja perempuan yang mengalami menstruasi. Siapa lagi yang beresiko mengalami kekurangan zat besi?
- Bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan rendah (BBLR)
- Diberi minum susu sapi atau susu kambing sebelum usia 1 tahun
- Bayi yang diberi ASI tapi tidak diberi makanan pendamping yang mengandung zat besi setelah usia 6 bulan
- Bayi yang minum susu formula tapi tidak diperkaya dengan zat besi
- Anak-anak usia 1 hingga 5 tahun yang minum lebih dari 710 ml susu sapi, susu kambing, atau susu kedelai per hari
- Anak-anak yang tidak diberi makanan yang kaya zat besi
- Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas
Tips Mencegah Anak Kekurangan Zat Besi
Bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah harus mulai diberikan suplemen zat besi sejak mereka berusia 2 minggu dan dilanjutkan hingga mereka berusia 1 tahun. Tapi apabila bayi diberikan susu formula yang mengandung zat besi, hentikan pemberian suplemen.
Berikan bayi suplemen zat besi jika mereka berusia 4 bulan sampai mereka bisa mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi 2 atau 3 kali sehari.
Saat menyajikan makanan padat atau MPASI di usia 4 atau 6 bulan. Jangan lupa untuk menambahkan bayi yang diperkaya dengan zat besi, atau bisa juga menambahkan bubur daging atau kacang.
Hindari memberikan susu secara berlebihan kepada anak. Anak usia antara 1 hingga 5 tahun sebaiknya tidak diberikan susu lebih dari 710 ml per hari.
Untuk meningkatkan kemampuan tubuh menyerap zat besi, imbangi dengan memberikan sumber vitamin C seperti buah-buahan. Semisal, buah melon, jeruk, strawberry, paprika, tomat, ataupun sayuran hijau tua.
Zat besi untuk anak juga bisa dipengaruhi oleh kopi atau teh. Karena kedua minuman ini mengandung tanin yang dapat mengurangi kemampuan tubuh menyerap zat besi. Oleh sebab itu, hindari menyajikan teh atau kopi pada saat makan.
Posting Komentar
Posting Komentar