Berhemat adalah salah satu ajaran agama Islam. Sebagai seorang Muslim, kita dilarang melakukan hal yang sifatnya berlebihan hingga menyebabkan sesuatu jadi mubazir.
Bahkan, Allah SWT di dalam Alquran menyebut orang-orang yang boros sebagai saudara-saudara setan.
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan”. (QS. Al-Isra : 26-27)
Boros Air
Mengapa kita harus hemat air?
Meski sering kita dengar, namun tidak banyak diantara kita yang menyadari bahwa, air sebenarnya adalah sumber daya alam yang jumlahnya terbatas.
Bukti bahwa air jumlahnya sangat terbatas bisa dengan mudah kita lihat dari kejadian sehari-hari. Seperti misalnya, banyak diantara kita yang terpaksa harus beli air, harga air PDAM yang mahal, banyak sungai mulai mengering, banyak sumur yang mati, hingga sumur yang harus dibor lebih dalam jika ingin dapat air.
Tips Mengajarkan Anak Hemat Air
Sudah sewajarnya apabila kita mengajarkan anak-anak di rumah untuk dan tidak bersikap mubazir dalam berbagai hal. Khususnya ketika mereka menggunakan air untuk mandi dan bersuci.
Disebutkan di dalam hadis, Rasulullah apabila berwudhu cukup dengan air maksimal 4 sha’ atau yang setara dengan 1500 ml.
Saya sering merasa sedih ketika melihat orang dewasa yang menggunakan air secara berlebihan saat bersuci. Bahkan, tidak sedikit anak-anak yang sengaja menghambur-hamburkan air ketika mereka berwudhu.
Padahal, Rasulullah sudah memberikan kita contoh bagaimana cara bersuci dan berwudhu yang hemat.
Karena sikap boros tersebut maka, tidak mengherankan apabila air di mushola dan masjid cepetan tandas. Padahal yang berwudhu baru puluhan orang.
Nah, agar anak kita tidak mengembangkan sikap boros dalam menggunakan air ketika berwudhu ataupun mandi. Sudah menjadi tugas kita sebagai orangtua untuk mengajari mereka bagaimana cara berwudhu yang benar, dan bagaimana cara menghemat air ketika berwudhu dan mandi.
1. Mulai dengan membuka keran kecil
Meski anak-anak sudah diajarkan cara berwudhu yang benar di sekolah oleh ustadz/ustadzah mereka. Dan saya yakin, mereka juga pasti diberitahu agar menghemat air.
Akan tetapi, tidak semua ilmu yang mereka terima bisa terekam di otaknya dan seketika bisa langsung dipraktekkan. Karena itu, saya sebagai orang tua, selalu berusaha membantu anak mengulang-ulang dan mempraktekkan pelajaran yang mereka terima di sekolah ketika berada di rumah.
Ketika berwudhu misalnya, kita bisa mengajarkan buah hati kita agar membiasakan berwudhu dengan membuka keran kecil-kecil supaya air yang terbuang tidak terlalu banyak.
2. Tampung air wudhu
Tips mengajarkan anak menghemat air lainnya adalah dengan menampung air bekas wudhu mereka.
Karena air bekas wudhu masih bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau menyiram halaman rumah yang berdebu. Dan, bisa juga dimanfaatkan untuk menyiram toilet.
3. Batasi waktu mandi anak
Anak-anak sangat suka bermain air. Seperti anak saya. Sejak bisa mandi sendiri, ia sering berlama-lama di kamar mandi. Saya bahkan sering memergokinya sedang menyemprot air dengan selang kamar mandi, layaknya seorang petugas pemadam kebakaran--seperti yang senang ia tonton di Youtube.
Untuk mengurangi kebiasaan boros air (tersebut) tanpa membunuh imajinasi anak. Saya tetap memberikan mereka kesempatan untuk mengaktualkan imajinasinya. Misalnya, dengan memfasilitasi anak bermain dengan mainan yang sesuai imajinasi mereka. Atau, sesekali memberikan mereka kesempatan menggunakan air sungguhan saat bermain.
4. Main hujan
Cara menghemat air lainnya yang bisa diajarkan kepada anak tanpa mereka merasa sedang diajarkan untuk berhemat adalah, dengan memberi mereka kesempatan main hujan.
Seperti yang saya bilang di atas, anak-anak sangat suka bermain air. Untuk memberikan kesempatan kepada anak menyalurkan hobi bermain air. Saya selalu berusaha memberi mereka kesempatan main hujan. Terutama di musim hujan, ketika hujan sudah rutin turun antara 2 atau 3 kali.
Posting Komentar
Posting Komentar