Sebaliknya, banyak masyarakat yang menganggap obesitas tak lebih dari sekedar tanda orang tersebut cukup sehat, hidupnya makmur, dan sangat bahagia. Benarkah demikian? Mari kita cari tahu apa yang dimaksud dengan obesitas dan bahayanya.
Mengenal Obesitas dan Bahayanya
Tahukah kamu? Obesitas dianggap sebagai salah satu penyakit paling berbahaya dan merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia?
Obesitas bahkan dianggap jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan kebiasaan merokok. Apa yang menyebabkan obesitas begitu mematikan?
Kegemukan atau yang lebih kita kenal dengan istilah obesitas adalah suatu kondisi di mana seseorang kelebihan Indeks Massa Tubuh (BMI) karena penumpukan lemak di tubuhnya.
Berikut adalah daftar singkat bahaya obesitas:
- Dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke
- Dapat menyebabkan penyakit diabetes dan kondisi terkait, termasuk kebutaan, amputasi anggota tubuh, dan bisa jadi pemicu yang mengharuskan penderitanya harus cuci darah terus-menerus
- Dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal. Yaitu gangguan pada otot, jaringan ikat, saraf, tulang, dan sendi
- Bisa meningkatkan resiko terkena osteoartritis. Yaitu peradangan kronis pada sendi yang diakibatkan oleh kerusakan tulang rawan
- Sebabkan kanker seperti, kanker endometrium, kanker payudara, kanker prostat, kanker hati, ovarium, kandung empedu, usus besar, hingga kanker ginjal
Tidak hanya pada orang dewasa, obesitas juga beresiko pada anak-anak. Anak obesitas rentan mengalami komplikasi kesehatan yang serius serta termasuk resiko terkena penyakit terkait lebih dini.
10 Masalah Kesehatan Terkait Obesitas
Di atas, saya telah memberikan sedikit paparan mengenai, apa itu obesitas dan bahayanya. Kali ini, saya akan mencoba membahas 10 masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas secara lebih detail. Agar, teman-teman bisa mengetahui hubungan antara obesitas dan berbagai penyakit berikut ini.
1. Penyakit hati
Penumpukan lemak di hati akan menimbulkan jaringan parut. Yaitu suatu kondisi yang dikenal dengan istilah sirosis. Lambat laun, sirosis akan menyebabkan hati tertutup sepenuhnya.
Apabila organ hati di dalam tubuh kita ini tutup, hal tersebut akan menyebabkan gangguan metabolisme, hipertensi portal, edema, varises gastroesofagus, ensefalopati hepatik, hingga splenomegali.
2. Kesulitan bernapas
Tubuh yang besar dapat mencegah paru-paru berkembang dan dapat menyebabkan otot-otot pernapasan tidak bekerja dengan baik. Itulah sebabnya mengapa orang yang kegemukan sering kesulitan bernafas.
Disamping itu, lemak perut juga dapat menyebabkan peradangan yang daftar akan mempengaruhi paru-paru. Diantara dampaknya adalah, penderita obesitas lebih mudah kehabisan nafas saat melakukan aktivitas sederhana seperti naik tangga.
Apabila sebelumnya sudah punya penyakit asma, kegemukan akan menyebabkan penyakit ini semakin parah.
3. Osteoartritis
Tubuh yang gemuk akan menciptakan beban yang lebih berat persendian dan pada tulang rawan. Selain menyebabkan rasa sakit, hal ini juga akan menyebabkan sendi jadi kaku.
Semakin banyak lemak di dalam tubuh, resiko mengalami peradangan pun akan semakin tinggi.
Apabila mengalami radang sendi, cobalah untuk mengurangi berat badan dan melakukan olahraga secara rutin. Karena olahraga merupakan (salah satu) cara terbaik untuk mengatasi radang sendi.
4. Kolesterol tinggi
Meskipun gen sangat berpengaruh terhadap tingginya kadar kolesterol pada seseorang, namun obesitas juga ditengarai bisa menjadi pemicu tingginya kadar kolesterol.
Jumlah makanan yang kita konsumsi dan jumlah kalori yang kita bakar saat beraktivitas juga memiliki peranan yang sangat penting terhadap kadar kolesterol di dalam tubuh.
Terlebih, kalau kamu terbiasa mengkonsumsi makanan tidak sehat yang lebih kita kenal dengan sebutan junk food. Untuk menghindari kolesterol tinggi, para ahli menyarankan kita untuk memperbanyak makanan yang mengandung serat larut seperti, gandum, kacang-kacangan, buah-buahan (seperti anggur, apel, hingga strawberry), sayur terong, dan makanan-makanan berserat lainnya termasuk sayuran hijau.
5. Batu empedu
Apabila empedu, yaitu sejenis cairan pencernaan, tidak mengalir melalui kantong empedu seperti yang seharusnya, empedu tersebut akan menumpuk dan lambat-laun mengeras atau membatu.
Tahukah kamu? Wanita yang kegemukan memiliki peluang lebih tinggi mengalami masalah batu empedu dibandingkan dengan pria.
6. Diabetes tipe 2
Resistensi insulin berkaitan erat dengan lemak yang ada di perut. Kondisi ini bisa terjadi karena, saat tubuh kita membuat insulin, sel di tubuh kita tidak dapat menggunakannya untuk mengeluarkan glukosa dari darah.
Kadar glukosa yang tinggi di dalam darah akan menyebabkan diabetes dan dapat menyebabkan masalah pada jantung, gangguan saraf mata, dan lain sebagainya.
Delapan dari sepuluh orang yang menderita diabetes tipe 2 adalah orang-orang yang mengalami obesitas.
Diabetes tipe 2 tidak ada obatnya. Untuk mengatasi masalah kesehatan ini, menurunkan berat badan adalah cara terbaik. Karena, mengurangi berat badan diyakini oleh para ahli kesehatan dapat membantu mengurangi gejala dan komplikasi diabetes tipe 2.
7. Gout
Gout adalah penyakit arthritis yang diakibatkan karena penumpukan asam urat pada persendian. Seperti di sendi jempol kaki, pergelangan kaki, atau lutut.
Asam urat yang menumpuk di persendian dapat berubah menjadi jarum-jarum kristal yang menyebabkan rasa sakit pada persendian.
Gout akan semakin parah seiring dengan naiknya berat badan dan bertambahnya lemak di perut. Juga akan semakin parah apabila terdapat masalah tekanan darah dan kolesterol tinggi.
Cara terbaik untuk mengatasi gout adalah dengan menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga. Baik pola makan sehat dan olahraga, keduanya bisa membantu menurunkan kadar asam urat serta menurunkan berat badan.
8. Tekanan darah tinggi
Ketika tubuh membesar, jantung akan memompa lebih keras untuk mengalirkan darah ke semua sel di seluruh tubuh. karena darah dipompa terlalu kuat oleh jantung, hal ini akan menyebabkan tekanan pada dinding arteri dan bahkan bisa merusaknya.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi, dokter biasanya akan menyarankan olahraga antara 20 hingga 30 menit per hari, membatasi natrium hingga 1.500 mg per hari, dan menghentikan kebiasaan merokok.
9. Penyakit ginjal
Fungsi ginjal adalah untuk menyaring darah dan membantu mengontrol tekanan darah di dalam tubuh kita. Akan tetapi, ginjal tidak akan bekerja maksimal apabila lemak menumpuk di dalamnya, atau apabila lemak menyebabkan pembuluh darah tertekan dan tersumbat.
Lambat-laun, kondisi ini akan menyebabkan limbah menumpuk di tubuh hingga menimbulkan penyakit ginjal.
10. Kanker
Setiap peningkatan berat badan beresiko mengakibatkan berbagai jenis kanker. Mulai dari, kanker payudara, kanker kolorektal, endometrium, hingga kanker ginjal.
Kemungkinan besar, munculnya kanker disebabkan karena sel lemak menyebabkan hormon mengubah cara tumbuh sel di dalam tubuh kita.
Untuk menghindari kanker, mengkonsumsi makanan sehat dan aktif bergerak adalah cara paling mudah dan murah.
Kesimpulan
Obesitas dianggap sebagai masalah medis atau penyakit kompleks yang disebabkan karena kelebihan Indeks Massa Tubuh (BMI) akibat penumpukan lemak. Obesitas bisa meningkatkan berbagai resiko penyakit seperti, penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, hingga kanker tertentu.
Agar bisa terhindar dari berbagai resiko kesehatan tersebut, maka kita perlu mengetahui apa itu pengertian obesitas dan bahayanya. Kabar baiknya, mengubah pola makan atau menurunkan berat badan dengan melakukan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi setiap resiko kesehatan yang berkaitan dengan obesitas.
Posting Komentar
Posting Komentar