"This is my challenge! Saya pengen lupain kakak mu sejak saya jatuh cinta sama dia"
Ya... Dia taulah kalau saya bukan tipe-tipe kakaknya gitu deh..Lalu saya bilang lagi,
"Kakak membuktikan kekuatan keinginan, seperti kakak menginginkan masmu dulu"
Karena saya bilang pengen sekolah lagi, bagian dari mimpi saya yang lain adalah kuliah. Bukan untuk gelar, No.. saya ingin menuntut ilmu untuk anak-anak saya. Saya ingin jadi ibu yang cerdas dalam ilmu agama khususnya.
Dan ternyata dia yang emang kadang agak kritis dan nyebelin gitu lah, ngejawab pernyataan saya dengan enteng..
"Tapi bukan itu yang Isna tangkap dari cerita kakak"
Karena saya sering curhat begituuu... Pemirsah.. entahlah, saya ngerasa nyaman share about his brother and everything about our story. Mungkin karena dia tidak mudah menghakimi atau menyalah-nyalahkan karena udah jatuh cinta dan ngejar cinta yang menurut saya sendiri enggak islami karena dulu saya memang masih jahiliah. Atau hal-hal yang membuat saya gak nyaman menceritakan sesuatu yang agak keadat-adatan begitu. Semua cerita punya alasan dan saya bilang sekali lagi, saya nyaman sama dia meskipun kadang dia kekanak-kanakan haha.
And she says..
"Saat kita ridlo, ikhlas, mengharapkan yang terbaik dari Alloh aja di situ bener² kita dapet yang terbaik, nggak maksakan kehendak apalagi cuma keinginan tok.."
Dan ini bener banget.. saya awalnya sangat menginginkan bisa deket sama kakaknya secara lahiriah. Ketika saya belajar merelakan apa yang saya paling inginkan, tepatnya sejak saya mengenal Liqo'. Namun hati saya masih menginginkan dan selalu mendoakan yang terbaiklah yang terjadi dalam hidup saya (dalam arti, sedikit maksa biar dia jodoh saya LOL) gimana ya.. ngomongnya, susah haha. Saya masih ingin melihat kakaknya Isna ini menikah duluan karena itu satu-satunya alasan saya untuk benar-benar melupakan dan meninggalkannya. Kalau belum janur kuning melengkung maahhh yaaa... Saya bisa aja gitu.. bisa pokoknya xixi.
Dan kini saya tahu kenapa Allah nggak bikin dia deket sama saya waktu masih jahiliah dan cuma pengen sebut saja 'jadi pacarnya'. Ada rahasia besar, hal yang jauh lebih baik ketika saya dipertemukan dengannya dalam ikatan suci pernikahan. Awal pernikahan saya sangat sangat berat. Namun semakin hari semua yang hatinya dan dirinya inginkan, sama persis dengan kehidupan yang ingin saya jalani.
Dari hal kecil, sangat kecil dan mendetail semuanya ia pikirkan. Hal hal yang tidak pernah terlintas dikepala saya, ia tunjukkan. Ini begini dan begitu, jangan ini dan jangan itu. Adabnya begini dan begitu. Semua saya pelajari sejak menikah dengannya. Saya merasa, sepertinya saya akan jatuh cinta setiap hari sama orang ini. Hal-hal yang tidak bisa orang lain lihat dan mengerti.
Pokoknya.. ndak salah saya punya temen curhat si Manja Isna.. kadang saya curhatnya juga sama mertua. Ya Allah mama... Kangen, untung tadi beliau video call'an. Sampe saya bikin sambel lele khas buatan mama mertua. Bedanya.. buatan saya keasinan wkwkwk.. trimakasih sudah melahirkan anak yang baik dan lembut, Mama.. semoga saya bisa menghadiahkan cucu cucu yang santun, berbakti dan bermanfaat untuk kebaikan keluarga kita juga orang lain. Saya akan belajar keras untuk itu!
Kekurangan sama sama kita perbaiki, kita tutupi karena kita memang sumbernya kekurangan dan kebodohan. Tapi... Itulah cinta dan keluarga. Menutupi kebukuran adalah tugas berat yang akan menyatukan hubungan. Semoga Allah menjaga lisan dengan hanya berucap yang baik dan bermanfaat.
Tadi sebenarnya saya pengen tulis ini di status FB dan WA, cuma ya.. kayaknya ndak cukup dan sangat absurd. Karena cinta tak akan pernah bosan untuk diceritakan. Oh ya.. saya punya beberapa Tips membangun cinta dengan pasangan agar tetap langgeng, yuk dibaca, siapa tau bisa bermanfaat buat pasangan baru yang masih membangung kepercayaan.
Tips Membangun Cinta kepada Pasangan
Saling Percaya
Kepercayaan sangat penting ada dalam sebuah hubungan khususnya hubungan rumah tangga. Tanpa kepercayaan, rumah tangga akan terasa panas, saling curiga dan ingin terus menuduh. Pengalaman saya yang sudah berumah tangga selama 6 tahun, kepercayaan sendiri sebenarnya terbangun dengan sendirinya. Saya merasa suami sangat baik dan tidak pernah berbohong kepada saya meskipun hal itu sangat mengundang amarah saya. Kita sama-sama terbuka dan jujur, saling berdiskusi satu dengan yang lain.
Menghormati dan menghargai suami
Posisi istri sering disalah artikan oleh banyak wanita, kadang mereka ingin menang sendiri. Padahal, Istri adalah "bawahan" suami yang harus menurut apa yang dikatakan oleh suami, meskipun tidak sesuai dengan hati nurani atau keinginan istri itu sendiri. Memang terlihat kaku ya.. tapi begitulah kita seharusnya. Suami adalah pemimpin dalam rumah yang harus kita hormati dan kita patuhi, dengan begitum posisi dalam hidup berpasangan tidak akan rancu. Kita yang istri ini yaa... yang manja-manja aja, yang lemah lembut. Kalau dulu pas jomblo masih suka ngangkatin galon sendiri, kalau udah punya suami, berikan suami kesempatan untuk memperlihatkan keperkasaannya kepada kita kaum lemah lembut ini hihi. Dengan begitu suami merasa dihargai dan dihormati, coba deh.
Saling mengucapkan Cinta
Aih.. masak kalah sih sama orang yang pacaran itu, yang masih haram. Kita yang berpahala harus lebih romantis dong sama pasangan. Semua hal yang kita lakukan adalah pahala. Setidaknya.. jika sulit mengungkapkan kata cinta, mungkin sentuhan-sentuhan lembut atau peluk dan ciuman bisa menjadi penggantinya. Ayolah.. cinta kadang juga gak butuh diucapkan, hanya perlu tindakan nyata kan.. Dan kita pasti udah ahli dalam hal ini. Oke.. Siap mencoba ;)
Selagi pasangan kita adalah sosok yang penyabar, tak pernah minum alkohol, tak pernah berjudi apalagi main wanita, dialah orang yang harus kita berikan banyak kebaikan dengan kepatuhan kita kepada suami. Semoga hal itu juga menjadi ladang pahala untuk kita semua ya.. Aamiin InsyaAllah.
Dear My Husband.. How kind you are, I can't stop to love you more and more every day... Forever.. InsyaAllah..
Posting Komentar
Posting Komentar