Salah satu Laptop ACER terbaru |
Semakin lama saya ngeblog, semakin banyak saya mengenal hal-hal baru yang membuat saya jadi tahu lebih banyak. Dari kebiasaan ngeblog, saya sedikit-sedikit belajar bahasa Inggris, belajar SEO, sampai ketemu teman-teman baru yang pastinya menyenangkan. Bahkan ketika sudah berumah tangga, saya masih menjadikan blog sebagai salah satu hobi sekaligus sumber penghasilan tentunya.
Laptop dan blogging Satu benda yang hingga saat ini terus mendampingi saya sejak pertama kali ngeblog adalah Laptop ACER yang saya beli tahun 2009 lalu. Sampai saat ini kondisinya masih berfungsi dan bisa dipakai, walaupun sudah mulai terasa tua dan agak lambat. Dulu, waktu pertama kali membeli laptop ini, sebenarnya saya tidak begitu banyak pertimbangan, karena belum tahu dan belum punya pengalaman soal kualitas berbagai brand laptop yang ada.
Salah satu pertimbangan waktu itu ya... cuma karena Acer lumayan murah, desainnya menarik, mungil, dan cocok banget buat cewek kayak saya.
Setelah menggunakan laptop ini selama bertahun-tahun, saya jadi mikir dan punya pengalaman yang positif, sehingga, saya percaya kalau Acer merupakan salah satu produsen laptop terbaik di luar sana.
Saya berniat untuk setia dengan Acer
Beberapa bulan belakangan ini, laptop yang saya pake mulai terasa lemot, karena sistem operasi yang semakin besar dan berat.
Oh ya, sejak menikah, saya tidak lagi menggunakan sistem operasi Windows untuk laptop karena memang sistem operasi Windows yang saya gunakan dulu adalah sistem operasi bajakan.
Tapi sejak diberitahu dan dikenalkan oleh suami bahwa sistem operasi dan software yang kita gunakan harus software yang genuine alias asli. Alasannya, selain kami tidak ingin jadi pembajak, kami juga ingin hasil pekerjaan (uang) yang kami dapatkan dari hasil bekerja menggunakan laptop tersebut adalah rizki yang barokah dan halal.
Yup, sekarang saya menggunakan sistem operasi berbasis Linux untuk laptop Acer saya. Dan, dari sekian pilihan yang ditawarkan kepada saya, saya memilih Linux Mint 18 versi Cinnamon. Karena emang saya suka banget sama tampilannya yang mirip banget sama Windows, jadi saya tidak merasa terlalu kaget saat beralih menggunakan open source ini.
Walaupun masih berfungsi dengan baik, namun karena sebelumnya terus-menerus dipaksakan untuk dipakai bekerja, baik oleh saya maupun suami, laptop historical ini sudah mulai kehabisan tenaga. Sekarang saya sering meninggalkannya dan lebih memilih menggunakan laptop suami yang jauh lebih kencang.
Karena saya keseringan nebeng laptop suami, akhirnya suami ngusulin buat beli laptop baru khusus untuk saya, yang tentu saja saya sambut dengan antusias hehehe...
Alasannya sudah pasti bisa ditebak kenapa kami ingin membeli laptop baru. Alasan utamanya adalah, karena laptop lama yang sudah mulai terasa lemot, lebih-lebih setelah merasakan laptop suami yang kenceng dan bikin saya kurang sabar saat menunggu loading time setiap kali membuka aplikasi. Apalagi kalau dipakai untuk multitasking. Saya jadi kurang sabar.
Alasan lain kenapa kami berencana membeli laptop baru adalah:
- Kami menginginkan sebuah laptop yang punya sistem operasi Genuine Windows. Karena menurut suami, kami bisa lebih produktif jika menggunakan sistem operasi Windows, terutama dengan banyaknya dukungan software profesional yang bisa kami beli untuk menunjang pekerjaan.
- Laptop yang sudah terintegrasi OS Windows asli (bawaan) terasa jauh lebih murah daripada beli laptop kosongan dan kemudian beli Windows secara terpisah.
- Saya menginginkan laptop yang ringan dan mudah dibawa kemana-mana, karena laptop suami layarnya terlalu besar dan terlalu berat untuk ditenteng kesana-kemari.
Yang kedua, kebetulan adik ipar juga baru beberapa bulan yang lalu membeli laptop dengan merek dan tipe yang sama. Dari pengalaman minjem laptopnya, saya cukup excited.
Yang ketiga, laptop ini punya layar 11.6" yang tentu saja tidak terasa terlalu kecil seperti layar laptop 10 inchi lama saya, namun juga tidak terlalu lebar seperti layar laptop konvensional milik suami (14 inci).
Terus alasan lainnya adalah karena desainnya yang benar-benar stylist, modern, dan tipis. Terasa ringan dan kompak saat dijinjing. Pokoknya "gue banget" lah...
Selain karena alasan di atas, tentu saja pertimbangan harga dan hardware juga menjadi alasan lain mengapa saya menginginkan laptop Acer ES1 131 N3050.
Dibekali dengan Intel N3050 1.6Ghz Up to 2.16Ghz (2MB Cache) generasi Bay Trail, RAM 2GB DDR3, HDD 500GB, Intel HD graphics, Windows 10 (walapun hanya versi Home), bluetooth 4.0, bikin saya benar-benar enggak sabar pengen cepat punya laptop baru. Apa lagi, saya juga penasaran dengan teknologi InstanGo, plus Windows 10 yang punya teknologi Cortana. Semoga segera tercapai ;).
Katanya ACER = Awas Cepat Rusak, tapi saya juga pakai mbak. Dan enak kok.
BalasHapus