Karena semakin tingginya harga rumah dijual di Jakarta Selatan dan kawasan Jakarta lainnya, maka banyak dari mereka yang mengincar kawasan di sekitarnya. Namun, kota pintar sendiri banyak disematkan kepada kota-kota besar. Seperti Bandung misalnya yang baru saja mendapatkan predikat tersebut.
Kota pintar sendiri haruslah dapat terkelola dengan baik, memiliki sedikit masalah, dan aman bagi siapa pun. Kota pintar juga harus mampu menunjang mobilitas masyarakat. Konsep ini sangatlah sulit untuk diterapkan. Maka dari itu, paling tidak ada empat poin penting yang harus diterapkan untuk memenuhi predikat kota pintar di suatu kawasan. Berikut adalah poin-poin tersebut.
Kesiapan
Suatu kota pintar haruslah dibarengi dengan kesiapan para penduduknya untuk menerima perkembangan teknologi. Smart City sendiri harusnya merupakan sebuah kawasan yang aktivitas penduduknya ditopang oleh teknologi. Maka dari itu, seluruh penduduk, termasuk para pekerja pemerintah, haruslah dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Hal ini kerap menjadi kendala karena kebanyakan pekerja pemerintahan adalah orang generasi tua yang enggan belajar mengenai teknologi.
Struktur
Struktur dan penanganan kota tentunya menjadi poin berikut. Struktur kota ini adalah demografi atau keadaan kota atau kawasan itu sendiri. Karena, berbeda demografinya, maka berbeda pula penyelesaian atau penanganan bencananya.
Infrastruktur
Dengan predikat kota pintar, maka infrastruktur harusnya menjadi fokus utama. Karena, kota pintar identik dengan infrastruktur yang termaju dan paling mutakhir. Misalnya saja, kota dilengkapi dengan CCTV yang tersebar di seluruh kota, dan dilengkapi dengan command center untuk mendukung keamanan.
Superstruktur
Superstruktur juga perlu dilihat. Hal ini mengatur cara berkehidupan masyarakat di kota tersebut. Misalnya saja peraturan dan hukuman yang berlaku di kawasan tersebut. Hal-hal ini haruslah dapat mendukung kehidupan yang beradab, dan juga berkembang.
Posting Komentar
Posting Komentar