Seperti saya contohnya, beberapa minggu ini saya sedang belajar untuk mengajak Kinza pipis dikamar mandi dan mulai membuka popoknya. Toilet training ini sudah saya coba sejak beberapa waktu lalu, namun akhirnya saya menyerah beberapa waktu karena Kinza pipis sejam bisa sampai 4 kali. Alasannya, saya tidak kuat kalau harus ngepel terus-terusan. Kemudian saya pakaikan popoknya kembali sampai beberapa kali.
Saya memakai rumus orang-orang kebanyakan, bawa ke kamar mandi setiap 1 jam sekali atau lebih cepat dari itu. Namun, nampaknya cara ini menurut pengalaman saya kurang efektif. Akhirnya, saya membiarkan Kinza untuk meminta sendiri saat ia ingin buang air. Dan hari pertama, Kinza sudah bisa meminta pipis ke kamar mandi meski masih beberapa kali mengompol. Namun hari ini, Kinza lulus gak ngompol sama sekali.
Disini, pengalaman seseorang akan ilmu parenting itu sangat penting dipelajari. Ketika kita tidak menemukan metode yang pas, kita bisa mencoba metode lainnya, tentu saja yang lebih akurat dan bisa dipraktekkan dengan senang hati oleh anak kita.
Seberapa penting belajar parenting?
Kebanyakan orang tidak peduli dengan pengetahuan akan dirinya. Merawat anak dengan ala kadarnya bahkan sangat menggampangkan masalah-masalah yang terjadi pada anaknya. Hal ini, kadang menunjukkan kebodohan dan ketidak ingin tahuan seorang ibu akan tumbuh kembang yang dialami anaknya. Atau masalah-masalah sepele, akan terasa sangat berat jika kita tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman didalamnya.
Sebagai contoh umum, ketika anak demam, banyak sekali orang tua yang langsung panik dan buru-buru memberikan obat untuk anaknya. Padahal, demam adalah salah satu cara tubuh menghadapi bakteri yang masuk kedalam tubuh. Demam, bukanlah penyakit yang harus diwaspadai. Namun, kebanyakan ibu, akan langsung memberikan obat penurun panas untuk anaknya. Sementara, jika sang anak masik aktif dan lincah bergerak kesana kemari, demam bukan masalah yang besar. Kecuali jika ia berangsur-angsur dan semakin meninggi, dokter harus segera dilibatkan.
Saya sendiri, juga masih harus banyak belajar tentang parenting, karena dalam beberapa hal, saya benar-benar tidak tau bagaimana cara mengatasinya. Namun, sebagai ibu, tidak seharusnya kita buru-buru memberika solusi berupa jalan pintas. Mencari penyebab dan akar masalahnya terlebih dahulu adalah tindakan bijak dengan membuka situs-situs parenting seperti Ibudanbalita ini. Dari sana, kita bisa mendapatkan pengalaman baru dan juga pengetahuan dari orang-orang yang mengalami hal serupa seperti kita.
Menjadi ibu bijak
Ibu yang bijak, bukan hanya harus mengeluarkan kata-kata mutiara untuk menasehati anaknya. Sejujurnya.. anak hanya mengerti dan cepat mengikuti ketika kita memberi contoh. Ibu yang bijak, akan memberikan yang terbaik untuk anaknya dengan cara mempelajari banyak hal yang anaknya butuhkan. Jadi, jika kita para ibu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, tidak ada salahnya untuk terus memperbanyak membaca baik dari buku ataupun internet. Pengalaman seseorang yang dibagi, akan sangat bermanfaat untuk kita saat mengalami masalah yang sama. Jika membutuhkan situs yang bisa dijadikan pacuan, Ibudanbalita.com bisa dijadikan sumber yang bisa dimanfaatkan dan dipelajari.
makasih referensinya mbak :)
BalasHapus