Kita, adalah manusia yang berbalik lurus dari itu semua, dan saya masih termasuk orang-orang yang belum mampu melupakan kebaikan yang jarang sekali saya lakukan.
Kenapa kebanyakan orang lebih sering melupakan keburukannya kepada orang lain, sementara saat ia melakukan satu kali saja kebaikan, bisa diungkitnya ribuan kali.
Pengalaman buruk
Saya pernah memiliki seorang teman dan sampai saat inipun kami masih berteman, namun ada hal yang saya kurang suka darinya. Apa-apa yang ia kerjakan untuk orang lain selalu diungkit dan diingatkan kembali. Hanya saja, saya pernah dalam kebiasaan ini, rasanya sakit, jika harus mendengar kebikan yang telah diberikan orang lain namun ia mencoba mengingatkan kembali. Tanpa diingatkan sekalipun, saya tidak pernah melupakan kebaikannya.
Tidakkah ia sadari, semua kebaikan yang ia lakukan hanyalah sebuah perantara saja, bagaimana Allah mengutus kita untuk melakukannya. Allah yang menggerakkan hati kita. Bukankah kita sudah sangat sombong jika harus mengungkit kebaikan yang notabene sangat sedikit dibandingkan dengan kekuasaan Allah di bumi ini. Adakah Allah meminta kita membalas kebaikannya.. Manusia yang berpikir... Pasti akan tau diri akan hal tersebut.
Bukan.. ini bukan perbandingan antara manusia dan Tuhan, ini hanya pengingat diri saja, kita.. tidak ada apa-apanya bahkan telah melakukan seribu kebaikanpun jika masih menyakiti mereka yang menerima. Tidakkah kita berpikir?
Melupakan kebaikan yang kita lakukan terhadap orang lain.
BalasHapusTapi jangan sampai kita melupakan kebaikan orang lain terhadap kita ya Mbak, tetap berpikir positif dan berbaik sangka. :)
Setuju sama Nurin Ainistikmalia :)
HapusHmmm....sek tak mikir sebentar..
BalasHapusBener jg sih nuel, lek diungkit ae mungkin gk ikhlas kali ya namane.
Setuju sekali kebaikan itu kita buat karena kita sudah menerima kebaikan dari Allah. Senang sekali jika dapat kunjungi saya di http://www.inatanaya.com
BalasHapus