Aku, Kamu dan Jogja |
Mungkin selama ini, orang-orang sibuk mengejar harta dan benda, di sela-sela itu, kamu mengingatkanku untuk menjauhi dunia..
Mungkin kebanyakan juga selama ini orang berheti menuntut ilmu setelah dia merasa pintar, tapi kamu.. sekali lagi mengajak aku terus berinstropeksi diri dengan ilmu dan kemampuan.
Kebanyakan orang bangga dengan apa yang dimilikinya, tapi ada sisi lain yang banyak dipertanggung jawabkan. Menikmati nikmat-nikmat kecil dengan rasa syukur dan bersabar dengan semua yang telah di takdirkan terutama saat sedang dibawah adalah pekerjaan yang tidak mudah. Mempertahankan hubungan, memperbaiki semuanya.. adalah sebuah proses yang harus dinikmati. Bahkan, aku sangat takut dianggap sebagai orang "banci nyali" yang gak berani bertindak dan berbuat.
Sebelum melangkah sudah kalah, dan masih banyak lagi yang lain. Tapi apalah semua itu, toh kita yang tau tentang kehidupan kita. Yang jelas.. waktu yang singkat tidak akan bisa menyatukan dua manusia itu memiliki pemikiran yang sama. Bekerjasama membutuhkan proses dan tingkat keselarasan.. itu yang kita cari.
Yang aku tau, sekarang aku sudah berada di jalan yang baik... semuanya.. hanya tentang sebuah cerita antara dunia dan setelahnya.. dan kita.. lebih memiliki impian setelahnya.. bukan dunianya.
Ya Allah.. letakkanlah dunia ditangan kami, jangan engkau letakkan di hati kami.
Kekagumanku terhadapmu.. tidak terbukti, tapi engkau lebih membuktikan jauh dari pada itu.. tentang sebuah Iman, karena aku hanya ingin kau ajak ke surga walau berkelok-kelok jalannya. Genggaman tanganmu yang akan selalu menguatkanku... Love u 'cause Allah :).
Posting Komentar
Posting Komentar