Sudah terlelapkah engkau wahai peri-peri malam...
Sudah letihkah langkah kakimu mengikuti jejak-jejak yang ku buat..
atau sudah bosankah engkau mencatat semua apa yang aku lakukan..
Bermimpi indahkah engkau wahai peri-peri malam..
masih berdengingkah suara-suara nyanyian dari syurga yang sengaja di perdengarkan untukmu?
Kenapa mata ini tak mengikuti raganya..
Ingin rasanya aku meletakkan ragaku diatas buliran putih yang merayuku sejak tadi..
Aku tak mampu.. Aku tak bisa melakukannya..
Aku terus menjauh darinya dan kelopak ini enggan pula di pertemukan..
Sampai kapan aku harus menunggu seseorang mendengarkan nyanyian nina bobok itu..
Nyanyian yang redup, ditengahmu malam, dan di tengahmu para peri-peri riang..
Ingin.. sekali aku mencumbu malam dengan penuh manja..
Aku ingin berada di pangkuannya ...
Kan kubiarkan malam mengelur rambutku..
Kan kubiarkan malam terus menceritakanku tentang peri-perinya..
Kan Kubiarkan malam membawaku hanyut dalam buaiannya..
Dan akan kubiarkan malam membawaku bersamanya..
Bersama tenggelamnya dunia ini ditelan gulita..
Hingga mentari kembali menjemput, dan di bangunkannya aku penuh dengan rasa cinta..
Tidakkah kau tau, Aku menginginkamu..
Menginginkanmu seperti malam..
Seperti peri-perinya..
Seperti gulitanya..
Tak satu setanpun tahu tentang hatiku dan hatimu, selamanya..
Seperti malam membawa gulitanya...
cakep banget puisi nya
BalasHapuspintar merangkai kata nih mba inuel
Puisi yang sangat bagus dan menyentuh hati.
BalasHapusartikel yang sangat menarik untuk dibaca..
BalasHapusKoment balik ya ..
Www.mediashared.info
#salam blogger
makasih ya gan atas infonya
BalasHapusgan kunjungin blog ane jg ya konkoow.com
mantap ...nih...
BalasHapusbagus banget puisinya, semangat terus
BalasHapusaku suka dengan puisi-puisi di sini...sangat menyentuh jiwa..
BalasHapusnyaris sempurna puisi diatas, mengingatkan saya pada puisi ketika lomba pada waktu SMP!
BalasHapussungguh menyentuh.
wow...hebat ya penulisnya
BalasHapushati...ane jadi luluh setelah membaca puisinya.....nice