Katakan padanya untuk pergi..
Katakan padanya aku tak butuh lagi..
katakan padanya aku ingin membencinya seperti dia tak mengertiku..
Katakan padanya bahwa aku ingin dia tak ada lagi untukku..
Dia selalu tak ada ketika aku membutuhkan seseorang..
Dia selalu tak disini ketika aku sedang ingin berbagi..
Dia hanya perusak perasaan tenang..
Yang dengan gampang mengoyak hati..
Angin..
Tidakkah kamu merasa aku ingin membenci dirinya..
Kenapa engkau tak membantuku uuntuk itu..
Kenapa engkau membiarkanku untuk selalu mengharapkan bayangnya...
Aku bahkan sangat ingin menjauhinya...
Sejauh kemampuan yang ku mampu..
Sejauh dia tak mampu lagi mengenalku...
-saya masih belum baik-baik saja, dan saya akan menulis sampai saya menemukan diri saya di dalamnya, keepada siapapun yang akan teruss mendengarkan cerita ini, atau hanya engaku.. Angin-
angin,,
BalasHapussekali waktu pernah berpikir untuk jadi angin, yang bisa memeluk, membelai orang yang kita kasihi kapan pun, di mana pun... :)
semoga angin menyampaikan kegelisahanmu tentangnya,,
BalasHapusKeren kata kata Nya.
BalasHapusVisit back
entah siapa yang kendalikan angin,
BalasHapusadakah dia atau dirimu yang sedang menjadi pengendara angin... :)
Mohon ijin ambil kata katanya. Thanks sist atas puisinya. :D
BalasHapusMampir sist, Mix Knowledge,
blog: Mix Niners
Silaturahmi, bagus puisinya....mbak, dibukukan kayaknya bagus..
BalasHapusWah Keren keren nieh
BalasHapusbila ada waktu mampir ke blog ku master
Semoga kita semua dapat menjadi "angin" segar yang dapat menyejukkan sekeliling kita, Amin
BalasHapusYang jelas thanks To Angin, yang selalu setia membawa hujan, membawa debu, membawa panas, membawa serbuk bunga... Thanks to Angin, engkau adalah 1 berkah dari banyak berklah-Nya untuk bumi ini...
BalasHapusHehehehe, kalo lagi galau saya biasa baca puisi2 mbak inuel ini... kayak malam ini...
#nyariinspirasibukannyaridompet :D