Seorang Muslimah Sejati

Persiapan Mudik kali ini agaknya akan menjadi perjalanan yang melelahkan dan penuh tantangan. Siapapun yang akan membaca tulisan ini, semoga menjadi saksi untuk kepergian saya ke jombang. Dari Bali mengendarai sepeda Motor sampai Jombang, InsyaAllah..

Kemaren dan hari ini, tiba-tiba badan drop, pilek dan radang seenaknya saja menyambutku. Indikasinya adalah.. gara-gara kemaren waktu nginep dirumah temen, saya enggak tidur karena ada koneksi Dewa yang membutakan mata saya. Saya enggak ngerasa ngantuk dan kegiatan nginepnya itu yang datang malam-malam. Secara Otomatis.. Udara malam dan duet maut dengan es grendul, es angsle ikut menyokong acara membuat saya Drop, Oh My God.. apa yang akan saya lakukan jika sakit ini enggak berkurang >,<.

Kenapa saya begitu ceroboh? Semalem saja baru pukul 1.30 Am saya baru memejamkan mata karena ngebantuin tugas sahabat saya dari sekolah setelah saya membeli titipan seorang ke Erlangga 2 yang di lanjutkan buka puasa telat sampai pukul 08.00. dan puncaknya adalah telat bangun enggak makan sahur. Kenapa persiapan mudik saya jadi acak kadut gini ya.. saya bahkan tidak memiliki persipan yang maksimal.

Dan gara-gara semua itu, kejar target saya untuk bisa khatam sebelum mudik, agaknya tertunda. hingga detik ini saya masih menyelesaikan 27 Juz. Semoga nanti siang dan nanti malam 3 Juz bisa saya selesaikan. dengan begitu target saya untuk khatam 2x insyaAllah terlaksana, karena dirumah saya pengen benar-benar mengisi 10 har terakhir dengan Ibadah dan ibadah, pokoknya enggak boleh menyia-nyiakan waktu Ramadhan.

Sebelumnya, saya mengadakan buka bersama dengan teman-teman Akhwat. Yang pertama, acara buka bareng di Kost saya, menunya simple.. hanya ada sambel tempe, cah bunga kol, semangka, gorengan, kurma, teh manis, es marimas dan terong goreng. Tapi Akhwat-akhwat ini sudah seneng, maklumlah anak kost :P

Ow iya.. ada Tape juga pemberian dari tetangga sebelah ehehe. setelah berbuka.. kami lanjut taraweh berjamaah dirumah. Saya bisa belajar banyak dari mereka, dua diantara sahabat-sahabat saya adalah seorang Murobbi, yang satu Dokter dan yang satunya pengajar dan mungkin saya sendiri yang agaknya hanyalah seorang Administrasi yang haus akan ilmu Agama islam. Keislaman mereka sungguh luar biasa, Luas, berwawasan dan yang membuat saya salut adalah, mereka enggak pernah menampakkan siapa diri mereka, dan tetap dalam kerendahan hati yang terpuji :).

Kemudian acara buka bersama yang kedua ke rumah Murobbi bersama teman-teman tarbiyah. Makanan yang banyak karena setiap anggota membawa lauk dan ta'jil, jadi banyak deh.. Untuk fotonya.. ada di camera sahabat saya, insyaAllah kapan-kapan saya ambil dan pasang disini :).

Buka bersama selanjutnya adalah di Narigraha, bersama seluruh tarbiyah se-Bali, foto-fotonya juga masih nangkring di camera saya, belum sempat mindahin ke komputer karena banyaknya acara di bulan Ramadhan.

Ah... Ramadhan saya kali ini berbeda, acara Tarling (taraweh keliling ). Dan masjid yang sudah saya datangin di daerah bali adalah, Masjid Sadar, Masjid Sudirman, Masjid Al-Ikhlas, Masjid Baitul Mukminin, Mushola Al-Amanah, sebenarnya masih ingin Tarling ke semua masjid di Bali sesuai rencana awal, namun.. Waktu yang kurang tepat yang hanya membawa saya ke beberapa masjid tertentu saja.

Ramadhan kali ini tetap menjadi Ramadhan terbaik dalam seumur hidup saya. Dan Mudik kali ini juga akan menjadi sebuah perjalanan yang bersejarah dalam hidup saya, that's Life, kebebasan batin dan eksplorasi jiwa yang maksimal dengan kebutuhan sesungguhnya, kebutuhan dunia dan akherat yang seimbang. Semakin bersyukur dengan hidup karena tidak selamanya kita akan berada dalam kecukupan. Tidak selamanya kita dalam sebuah gelimangan harta, hanya satu yang saya rasakan, kenikmatan hidup menjadi seorang Muslimah yang sejati. Di Bali, semuanya tampak begitu nyata.

Dan seorang Muslimah sejati adalah.. Berani hidup untuk terus mengasah diri, pikiran, hati, semangat sosial, juga kemuslimahannya menjadi jauh jauh jauh yang lebih baik. Menemukan dirinya sendiri, mengatur dirinya sendiri, mengarahkan pikiran dan keinginan, hawa nafsu, juga lisan dan perkataan menjadi sebuah manajemen kehidupan yang mulia. mulia di dunia, dan InsyaAllah mulia di Akhirat kelak.

Saya tidak tahu, kenapa saya ingin memiliki jiwa dakwah yang lebih dalam. Jiwa seorang Muslimah yang menebar ilmu kebaikan di sekitarnya. Ah.. saya harus lebih banyak belajar tentang itu. Keislaman saya masih sangat dasar, dan saya ingin terus mengasahnya.

Udah ya.. gak kelar-kelar ini tulisan, saya tidak berharap untuk semuanya di baca, karena ini adalah tempat saya berpendapat dan menuangkan segala isi otak saya yang ingin selalu keluar, karena biasanya saya menulis review yang ada duitnya dan dapat protes dari beberapa pihak #hallah :D #. Hidup bukan hanya Uang, tapi hidup juga harus mencari Ilmu dan Pengalaman.

Motivasi Diri