Ahm.. Satu lagi, Hadiah seharusnya tidak pernah terbuang bukan? Hadiah seharusnya menjadi yang paling berharga sampai kapanpun. Tapi.. Ada yang lain, aku berubah atau kamu yang berubah, Aku yang menang ataukah kamu yang kalah, semuanya berubah.
Aku berusaha menjaga hatiku...
Aku berusaha menjaga bahasaku..
Aku telah berusaha menjadi seorang Akhwat...
Yang malu memiliki rasa walau hanya dalam hati..
Yang malu ketika Allah yang selalu mengetahui semuanya..
Yang seharusnya malu dengan apa yang kuanggap sebagai hadiah..
Kamu hanyalah tetap kamu..
Bukan seorang yang Allah ciptakan sebagai hadiahku..
Kamu.. Hanyalah milik orang tuamu..
Dan milik seseorang yang akan menjadi Wanitamu..
Karena sebuah hadiah, belum tentu ialah yang akan menjadi sebuah kebutuhan. Hadiah hanya akan menjadi sebuah hadiah, yang kapan saja bisa dipindahtangankan kepada orang lain, yang lebih berhak :).
Allah menciptakan seorang untuk orang yang lain, Dan Allah pulalah yang akan mengatur semuanya. Allah memberi jalan diantara dua pilihan. Haq atau Bathil? Dan semoga, kamu hadiahku.. Hadiah untuk orang lain, dan menjadi yang haq untuk orang lain. Walau dalam naluriku, jiwa wanitaku, dan rasaku harus membungkam semuanya. Aku hanya akan berdiam untuk siapapun kamu. Dan cintaku kini telah berubah, Cintaku hanya akan kuberikan sepenuhnya untuk suamiku, bukan hadiahku, juga bukan kamu.
Semua telah berubah. And you.. you was changed my mind!
*
catatan sembarang :D
hadiah belum tentu dibutuhkan,
BalasHapusbetul banget mbak,
diplomatis banget..
Catatan nya bagus kak. kata-katanya keren. :)
BalasHapusblog walking ke blog saya ya
soswi teh
BalasHapusmungkin hadiahnya udah kadarluwarsa dan lom kesampaian sampai ni ??
BalasHapusah.. betapa lapangnya hatimu membiarkan hadiahmu untuk orang lain :)
BalasHapus