بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Ya Allah..
saya masih sering menghitung berapa banyak uang yang saya dapat..
tapi saya tak pernah sekalipun mengeluarkannya untuk berzakat..
saya masih terlalu sering membiarkan mata ini tak punya rasa malu..
membiarkan langkah kaki ini tanpa terfikir baik buruk terlebih dahulu..
membiarkan Al-Qur'an diam sedangkan buku novel selalu khatam..
Menyebut cinta dan sayang seolah olah dunia ini milikku, dan selalu akan ku genggam..
Dunia ku awalkan, menghadapmu hanya sampingan..
online rela duapuluh empat jam, ibadah kusingkirkan..
Allah.. Ampuni semua kesengajaan ini..
Saya malu memikirikan yang tak seharusnya dalam perasaan..
berlama-lama dengan bicara dengan yang tersayang..
suara adzan tak kuhiraukan, kubiarkan ia melayang tanpa jawaban..
benar Tuhan.. Engkau masih memberiku kesempatan dan kesempatan..
tapi aku masih saja sering mengabaikan..
Engkau mencobaku dengan sepercik ujian..
tapi keluhan yang kami panjangkan..
Engkau mencobaku dengan Harta..
Dengan mudah aku lupa berbagi sesama..
Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Ada banyak sekali ya Allah..
banyak yang tak saya sadari..
lupa atau memang pura-pura tak mengerti..
Istiqomahkan saya dengan ilmu-ilmu yang baik..
sahabat-sahabat yang baik..
pergaulan yang mulia..
orang-orang yang ber-Ahlaq mahmudah..
bergaul dengan calon penghuni Jannahmu Allah..
yang selalu bersama dan mengingatkan tentang indahnya hidup dengan Mengingat-Mu
dan Hidup hanya Untuk-Mu..
dan Akhiratlah sebagai tujuan akhirku..
***
ada banyak hal yang sering saya lupakan kawan, adalah tentang Akhirat. pernahkah kita berfikir kapan kita akan mati ?. saya sendiri terkadang tak pernah memikirkannya, hanya dunia, dunia, dunia dan dunia. bahkan ketika seseorang berkata kepada saya, hati orang beriman akan selalu menyatu tanpa bicara. awalnya saya berpendapat, mana bisa tau orang kenal dengan seseorang bisa berbicara, mengerti, dan memahami tanpa bertanya.
ungkapan bodoh yang pernah saya tahu, bahkan ungkapan yang gak masuk akal. jalan aja kalau kita tak tau arah bisa kesasar kemana-mana. mau tahu sebabnya, sebabnya adalah.. belum di lakukan saja kita sudah tidak percaya dengan kuasa Allah, kita tak menganggap bahwa Allah itu yang akan mengatur semuanya. jika dari awal kita bilang tersesat, maka itulah yang akan terjadi.
Kawan, saya juga saat itu lupa, Allah akan selalu ada untuk menunjukkan, memberi tahu, mengarahkan bahkan memberi semua yang kita inginkan tanpa berkata. masihkah kita meragukan akan segala Kuasa-Nya, kuasa Allah SWT, yang maha pemurah dan selalu mengaisihi kita. kita aja yang suka bandel, pura-pura gak taulah, gak paham lah, gak ngerti lah. dan yang lebih parah kita sering beranggapan semua itu terjadi seolah-olah begitu saja, tak ada yang mengendalikan dan mengatur, Astagfirullah..
Puisi Muhasabah Diri ini membuat saya banyak belajar, saya baca sana sini untuk menemukan kata yang pas, tepat dan kasat makna. dimana saya harus berada, bagaimana saya bersyukur, dan kenapa saya masih bisa menulis kata-kata
Semoga kita selalu dalam Lindungan dan Ridho Allah SWT, selamat berpuasa dan trimakasih untuk teman saya Arif Rahman, saya tidak begitu mengenalnya, namun Request Puisinya bikin saya belajar banyak :).
puisi yang menyentuh banget mbak! saya jadi keinget untuk nggak selalu online 24 jam
BalasHapuspuisi yang menyadarkan diri krn sibuk dg internetan lupa dg ibadah.... jeritan hati. *_* he he
BalasHapus:'(
BalasHapusalangkah baiknya melakukan muasabah secara berkesinambungan :)
BalasHapusanyway, salam semangat kemerdekaan!
mengaharukan,,, :'(
BalasHapusbaca ini dalem banget
Syukurlah bila kau mengenal arif rahman
BalasHapusbersyukurlah karena engkau masih di kasih kesempatan untuk menyadari itu semua dan lekaslah bertindak.... sebelum habis waktumu
BalasHapussesaat sepat Ga berkata apa,setelah membaca ini....
BalasHapusasli menyentuh
izin copas
BalasHapus