Jendela Ketakutan - Inuel's Personal Blog

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Sejak kapan aku ingin berubah menjadi orang lain, sejak kapan aku ingin berubah jadi seorang yang lain atau bisa dibilang aku gak terima jadi diriku sendiri, aku gak terima dengan apa yang aku miliki dan aku ingin memuntahkan semuanya di bibir malam yang semakin meninggi dan tak kunjung di jemput oleh pagi.

berawal dari sebuah keingintahuan dan tara.... aku ngerasa tulisanku sangat membosankan :-x . aku ngerasa aku gak bisa membuat hal yang bisa membuat orang lain tersenyum, ceritaku memuakkan dan sangat bikin enek.



jarang sekali ngerasa minder dan beberapa kali menyamakan diriku sama yang lain, ternyata gak sama blas, enggak podo. gak tau mau ngomong apalagi, yang aku tau, semakin aku ingin menjadi orang lain, semakin aku tersiksa dan semakin semakin yang lain.

dalam tulisan seseorang ada kesimpulan sendiri-sendiri, sepertinya memang aku kurang dewasa dalam menyikapi masalah, aku gak bisa bercerita tentang apa yang aku alami dengan sempurna. di balik tirai ketakutan, ada jiwa yang suka mengintip-intip, yeah.. itulah jiwaku :).

pengen banget bisa sharing tentang Blog, cerita pengalamanku ngeblog, bagaimana aku dapet duit dari blog, lalu kubuat apa uangnya, terus gimana waktu yang kugunakan yang sering berantakan, gimana pas aku punya sahabat baru, kehilangan sahabat juga, bagaimana aku hidup dimaya, bagaimana aku dan hidupku yang selalu berada di balik benda kotak tembus jutaan pandang dari sudut yang berbeda dengan bahasa yang ringan seringan kapas, sayang sekali aku tak pernah bisa melakukannya.

jiwaku serasa agak mellow mellow gimana gitu, atau terkesan melankolis, tak suka berimajinasi terlalu tinggi, seadanya, sederhana, simple, gak neko-neko, atau lebih pengen mengenalkan diriku kepada orang lain, teman blogger dan semua orang yang secara Khilaf masuk blogku dan membacanya mungkin, atau hanya di buka doank terus di tutup karena banyak godaan setan yang terkutuk #ngelirik foto kanan atas# tapi aku bukan setan kok :-$ .

disini aku menemukan banyak sekali kehidupan, banyak sekali ruang-ruang yang tak pernah kutemukan di ruangan manapun, pun di ruang hampa udara. setidaknya ketika masuk sana aku gak bakalan mati, aku bisa hidup normal dan bersikap biasa saja. Aku sama sekali tak bisa melucu, atau membuat orang terbahak-bahak dengan membaca tulisan yang ada diblogku, aku tak bisa melakukannya.

sering kucoba menulis dengan hal yang berbeda, membuat lelucon-lelucon yang bikin orang tergelitik, dan hasilnya GAGAL!!

tapi ketika seseorang berjumpa denganku, mungkin aku gak akan membuatnya diam, aku sangat cerewet dan bisa membuat orang terus tersenyum #anggapan bodoh yang mungkin gak akan terjadi beneran jika bertemu denganku#

tapi... setidaknya aku bisa menghargai diriku sendiri dengan tak jadi orang lain.

imajinasiku udah mulai luntur, tak seperti dulu. atau begini lebih tepatnya.. aku sering membuat orang terdiam dari pada berkomentar. aku sering membuat banyak orang pergi dari pada bertahan, udah ribuan kali aku bilang.. kesabaran itu akan sangat memuakkan jika tanpa sebuah tanggapan, kesabaran itu tak berbatas namun bisa membusuk bersama waktu, kesabaran model yang begini ini juga mungkin menjadi milikku.

***
diatas daun nan rimbun.. seekor cicit dengan mudah bergelayut, mulai menghanyut dan terus mengepakkan sayapnya di atas rimbun yang datar, ingin sekali menikmati kebebasan seperti cicit nan elok.. menunggu waktu tidaklah segampang menyempurnakan kehidupan menjadi sebuah rekayasa dan panggung sandiwara yang berakhir indah, sempurna tanpa cacat sedikitpun.

andai kebebasan itu menjadi sebuah kerlingan mata yang terus berkedip menatapku, akan kurasakan jiwa yang hangat, jiwa yang lembut dan pemikiran yang halus untuk menemukan kehidupan baru, hatiku terlalu keras untuk walau sekedar aku ucapkan, hatiku terlalu membatu hingga terlemparpun tak akan mudah menyatu dengan tanah.