Dear Diary Virtualku..
Sekarang aku udah gak sedih lagi, aku udah belajar banyak tentang kehilangan, aku udah sering menangis dalam ketidak mampuan, dan aku sering berteman dengan kegundahan..
Diaryku..
aku tau ini bagian dari hidup, tapi ini bukanlah akhir dari kehidupan.. ini hanya sebentuk ujian kecil. kenapa aku gak memandang orang yang lebih kurang beruntung dari kehidupanku sekarang, ada banyak, puluhan, ribuan bahkan jutaan orang yang jauh kurang beruntung dari yang kualami.. bukankah setiap jiwa punya ujian masing-masing, dan apakah aku juga tau setiap ujian selalu ada hal yang patut di pelajari?
aku tak ingin ibu-bapakku tau, aku tak ingin mereka cemas, aku sudah dewasa aku bahkan berhak untuk memilih, tapi sungguh memendam kepedihan ini sendiri membuatku sedikit menyerah, aku tak kuat, tak ada yang kuajak berbagi selain menulis dan menulis.. aku bahkan hampir mengangkat tanganku untuk menyerah, dan itu adalah sebuah pilihan yang tak mungkin kujalani.
Diaryku..
Andai Segampang itu.. segampang aku menuliskannya, segampang aku membuang air mata ini, dan segampang ketika ada masalah lalu meninggalkannya, tanpa memikirkan akibatnya, Andai segampang itu...
ada banyak beban disini, di dalam hati, fikiran, otak dan hidupku. semakin sering aku memikirkannya, semakin berat rasa yang kupikul *kayak kuli pasar ya mikul-mikul* karena memang hidup ini bukan hanya sekedar difikirkan, namun harus di jalani dengan Legowo.
ah.. mungkin aku terlalu lebay dan sangat cengeng, aku ingin menikmati kesedihan ini, aku ingin membuatnya hal yang nikmat, dan dengan ini aku harus semakin lebih baik lagi.
"seorang Blogger tak akan menulis kisah yang gak penting seperti ini"
itu katamu, bukan kataku..