dia selalu menjadi seorang yang baik dalam hal apapun, dia bahkan sangat sederhana, tak neko-neko juga sangat biasa-biasa saja. lalu apa yang membuatnya selalu suntuk, adalah hal yang sebenarnya ada di balik dinding hatinya, ah.. lagi-lagi aku harus melukiskan dia dalam bayangan semuku yang terlanjur ia sembunyikan dengan satu rahasia yang tak akan di ketahui siapapun.
sembari melihat jemarinya terus menari.. kulihat raut mukanya yang selalu tersenyum sendiri, bahagia, merona, dan selalu membuat hal yang aneh.
"Dia pergi, untuk yang lebih baik"
"dia ingin mengepakkan sayapnya" kataku..
Dia pergi karena kamu, dia sakit karenamu, dan dia menjauh juga karena ulahmu, apa yang kamu inginkan dari-nya dulu sekarang kamu mencarinya.. "kataku sambil heran menatap wajahnya yang tetap santai dan aku tau ada banyak rasa yang berkecamuk disana"
***
Andai Segampang itu.. katanya sambil berlalu..
dia tersenyum perih dengan keadaannya.. apa yang diinginkan, apa yang dia mau, dan apa yang membuatnya begini, sungguh menjadi pertanyaan yang selamanya akan di pertanyakan oleh semua orang,
"Pribadi seseorang tak akan berubah sampai kapanpun jika tak ada yang membuatnya berubah, adalah orang yang paling ia sayangi, kecuali sebuah kebencian yang akan memisahkan keduanya.
yang bertahan yang akan mendapatkan, karena dia susah untuk di pahami, mungkin sedikit membuatnya sebal, bukankan manusia selalu punya kelemahan. Ah.. terlalu naif untuk kubahas tentangnya, aku tak dapat memahaminya jika aku tak pernah bersabar untuk itu.
*untuk sebuah perasaan buntu yang selalu membuatku bertanya-tanya.. kenapa.. kenapa.. kenapa..
tapi sayang mereka memilih tuk menjauh, untuk yang lebih baik!