Antara Perasaan Dan Logika

20 komentar
Ya sebut saja begitu, Antara Perasaan dan Logika.

setiap manusia punya perasaan berbeda, setiap jiwa meiliki logika yang tak sama, dan setiap kepala mempunyai isi pikiran yang tak serupa. tapi mungkin ada yang sama di tengah perbedaan yang terlihat sangat jelas, mau dibuat seperti apapun tak ada yang dapat merubahnya, bahwa..

"Perasaan tak pernah bisa di bohongi"

ketika logika berjalan tanpa perasaan, aku rasa semuanya akan terasa biasa aja, tak ada yang berat di pikiran, tak ada beban dalam perkataan, dan tak pernah ada kebimbangan sedikitpun yang menumpang dan mengalir indah dalam keterbukaan.


semuanya akan terasa biasa seperti apa adanya, tak ada yang membuat canggung, tak ada yang membuat ragu, tak ada yang membuat takut salah, sebesar apa perasaan menguasai hati dan mengiringi setiap jejak kaki dan membuat mulut terkunci.

bagaimana bisa seseorang mengingkari perasaannya jika memang tak pernah dia rasakan, bagaimana bisa seseorang bisa mengucapkan logika begitu mudah jika perasaan itu tak ada mengendap dalam hatinya.

mungkin sekali lagi aku akan bilang, perasaan itu tak dapat di bohongi oleh dan untuk alasan apapun!

andai setiap helai rambutku bisa menjawab apa yang aku inginkan, menjawab apa yang sering kupertanyakan, dan mengerti semua perasaan yang tak dapat terbohongi, semuanya akan terasa mudah, logika akan terasa sangat ringan. aku tak akan bicara dengan siapapun, aku tak akan merasa canggung dengan siapapun.

ini perasaan, bukan sekedar logika yang hanya melintas tanpa beban.
Ini perasaan, bukan sekedar logika yang berfikir tanpa alasan.
ini perasaan, bukan sekedar logika yang mudah diartikan.
ini perasaan, sulit di pahami dan tak dapat di bohongi.
ini perasaan, tak dapat di tanyakan ataupun di salahkan.
ini perasaan, ada untuk di pahami dan di Acuhkan.
ini perasaan, ada bukan untuk memberi alasan, namun ada karena tak ada alasan.
ini perasaan, akan dan selalu ada di balik badan, membaca setiap logika yang mudah diucap dan diartikan.


Jika semuanya mudah bagimu, itu sangat sulit untukku. karena aku punya perasaan, bukan hanya sebuah logika belaka.


Husnul Khotimah
Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

Related Posts

20 komentar

  1. bila perasaan n logika bertentangan maka ikuti kata hatimu jeng...

    BalasHapus
  2. Yaaa.. kita kaum wanita emang lebih condong ke perasaaan.. =D

    BalasHapus
  3. Om Bay : hehe, iya om bener :P

    Nuy : masak sih dhek, aku kok gak to :P

    BalasHapus
  4. yup sis,.perempuan slalu memainkan perasaan smpi lupa pki logika,..

    BalasHapus
  5. penyelarasan logika dan perasaan memang penting.. :D

    BalasHapus
  6. wanita memang mengedepankan perasaan, tapi sebaiknya logika juga ikut bermain:D

    BalasHapus
  7. harus rela baca berulang kali jika ingn memahami tulisan ini....

    nggak nyangka, selain pandai merangakai kata
    pandai juga berfilsafat..ck...ck..

    BalasHapus
  8. cieeeeeeeee :p
    lama nggak berkunjung nih :)

    BalasHapus
  9. perempuan lebih pake perasaan lelaki lebih pake logika, nah kalo jadi satu kan klop... *apa malah tambah ndak nyambung yah -_-"*

    BalasHapus
  10. perasaan dan logika, di gabung jadi empek empek, enak :D

    BalasHapus
  11. jangan terlalu terbawa perasaan , nanti hanyut dan tenggelam karenanya!

    BalasHapus
  12. wah bener bangt nuel.... sulit bangt milih logika or perasaan ini... "begini lah cinta penderitaanya tiada akhir" kata cut patkai kera sakti hikz hikz hikz

    BalasHapus
  13. wah jadi empek2 hargane berapa nyun ?? hehehe mantap

    BalasHapus
  14. Perasaan dan logika punya peran sendiri2, nggak bisa hanya jalan satu saja, mesti dua2nya jalan berbarengan, saling bersinergi. Masalahnya kita sdh tahu atau belum tugas keduanya ? Kita cari tau yuk ...

    BalasHapus
  15. Jangan kebanyakan pake perasaan ah.

    logika dipake juga, bu... hihi..



    nitip link, kontes. Mumpung belum ketinggalan jauh..

    BalasHapus
  16. katanya sih...kalo wanita itu berpikir lebih mengedapankan naluri perasaan dan emosi... tidak dengan logika...

    bahkan ada ilmuwan berkata kalo wanita itu benci logika....benar nggak sih...ckckck

    BalasHapus
  17. @Justmeilani : iya bener, kita kan sama sama perempuan :P
    @saidi : seharusnya begitu, tapi dah keduluan perasan gimana coba :lol:
    @ Nova : mainan apa mba hehe
    @ rahmat : salam juga mas.
    @ Mas Nashrul : weleh.. mosok seh iki filsafat haha, nyleneh :P
    @ mauren : cieeeee opo ren
    @ Mba Inge : jaka sambung mba'eeeee
    @ Aditya : bukan aku :P
    @ Phoenix : ngapain tanya aku mas :-?
    @ te Winny : yuk te :P
    @ Indonesia : silahkan :D
    @ kak Agus : bagus donk :D

    BalasHapus
  18. perasaan vs logika yaaa...
    kayana lebih baik klo dua2nya seimbang deh..
    heheee...

    BalasHapus

Posting Komentar