Mbah Maridjan salah satunya, sosok yang dikenal dengan juru Kunci Gunung Merapi akhirnya di nyatakan meninggal, sejak tadi pagi aku melihat tayangan di televisi, liat berita di internet semuanya banyak membahas tentang Merapi dan Tsunami Mentawai. sungguh miris, semuanya hancur begitu saja, hilang tanpa jejak siapa yang menyangka kuasa Allah.
Dua bencana terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, dua bencana yang menimbulkan luka yang dalam, dua bencana yang mungkin kita yang jauh dari lokasi tak merasakan betapa sedih dan kehilangannya para korban yang ditinggalkan saudaranya, Ujian sabarpun harus lebih extra di terapkan di hati yang lapang.
kita tak mengenal banyak orang dalam bencana ini, bukan hanya Mbah Maridjan saja, bukan beliau saja yang meninggal, masih banyak Mbah Maridjan Lain yang tidak kita kenal.
lalu kenapa beliau tidak meninggalkan atau menjauh dari merapi yang sudah di intruksi sejak sebelum meletusnya gunung Merapi terjadi ?, apakah karena sebuah kewajiban sebagai juru kuncinya lalu beliau tetap tinggal ?. menurut http://regional.kompas.com,
Mbah Maridjan berpendapat bahwa Merapi tidak akan melakukan sesuatu. Selanjutnya, Mbah Maridjan tidak mau diajak mengungsi (meninggalkan Gunung Merapi).
mengapa masih saja percaya ketika technologi berkata kemungkinan yang benar, bahwa gunung akan meletus dan harus segera meninggalkan lokasi gunung merapi. seharusnya pengertian seperti itu dihilangkan dari pikiran beliau mungkin. tapi sebuah kepercayaan mungkin lebih berharga dari hal apapun, dan menurutku Mbah Maridjan mempunyai itu :).
semua sudah di gariskan oleh Allah, kehidupan inipun ada batasnya, entah besok, nanti, sejam lagi, atau 10 tahun esok, kita pasti akan menemui ajal dengan cara yang Allah Tentukan.
Semoga kesabaran selalu ada dan melingkupi semua korban bencana Alam Letusan Gunung Merapi ataupun Tsunami Mentawai. Dan aku masih bersyukur atas nikmat yang tiada tara ini, kesehatan, nafas yang masih bisa kuhirup, serta masih adanya orang-orang yang aku sayang berada di dekatku.
Kematian itu tak dapat kita tebak, bertambahnya usia, bertambah iman, bertambah pula kedekatan kita dengan Sang Maha Pembuat Kehidupan Allah SWT Amin...
*gambar dari google.com
well, let's pray 4 indonesia...
BalasHapussemoga Allah mendengar doa2 kita utk negri tercinta ini..
kunjungan perdana dan salam kenal
memang cukup disesalkan dengan apa yang terjadi saat ini.. :(
BalasHapusTurut berduka cita...
BalasHapussemoga tidak ad lage bencana yang terjadi di negara kita ini.
BalasHapusamin.
Indonesia kembali menangis yaa...
BalasHapusjadi terharu, malu dan sedih tatkala musibah di indonesia jadi pembicaraan hangat di twitter internasional...
well, smoga mbah marijan khusnul khotimah aja deh
mbah marijan khan jadi topic of the week. wkwk. yaaa turut berduka cita ajaa dehh. semoga arwahnya diterima di sisi NYA. amennn
BalasHapusmbah marjan yang "roso-roso" pun juga akhirnya pergi,tak ada manusia yang bisa melawan takdir :D
BalasHapussalam kenal jenk..
hmmm mesti ridho :)
BalasHapus@ Meutia Halida Khairani : kmn2 kq pasti ktm lu trs y xixixixi...
BalasHapusiyaa hiks, smua takdir-Nya :')
BalasHapus#prayforindonesia
qhue turut berduka cita ,,,
BalasHapusatas teragedi alam yg menimpa saudara"qhue yg ada di muka bumi ini .qhue tidak ingin bumiqhue slalu menangis....
oh tuhan ,,, tolong lindungilah bumiqhue ini....
semoga badai segera berlalu....
BalasHapusamin.
Saya sedih sekaligus marah dengan kelakuan beberapa orang yang menjadikan musibah gunung meletus di merapi dan bencana gempa di mentawai sebagai sarana "wisata". hal ini terungkap pada saat wartawan PR mewawancarai masyarakat di sekitar merapi, yang menyatakan bahwa banyak sekali masyarakat dari luar kota yang sengaja datang dengan kendaraan ke merapi untuk berwisata saja...tega banget ya mereka...
BalasHapus