tapi bukan berarti Bos itu selamanya juga bisa di salahkan, lagi-lagi manusia itu berbeda, pemikiran, sifat dan karakter, sekarang bagaimana dengan pemikiran para bos ?
aku ga' tau mereka mikir apa, yang jelas bukan pemikiran yanag kayak pembantu, jelas lah mereka lebih berpendidikan dan berilmu tinggi, berwawasan luas. kecuali kalo membiarkan pembantunya menjadi seorang yang semakin bodoh, aku ga akan mengatakan lagi jika BOS itu orang yang berpendidikan hehe, itu namanya pembodohan :D.
seperti yang aku tulis kemaren di Aku Seorang Pembantu
"Bos yang seperti itu mungkin pernah Trauma kepada pembantunya."
jadi.. ga semuanya pembantu itu baik, beberapa kali aku berteman dengan orang-orang yang seprofesi [pembokat], berkali-kali pula aku menemukan karakter yang berbeda, dan mungkin aku tau apa-apa aja yang ada dalam sifat temenku, dan mungkin aku bisa bedain jadi beberapa karakter [Fyuh.. pembokat aja punya karakter ya.. namanya juga manusia :-P].
Namun tak jarang pembantu yang di beri kepercayaan oleh Bos tapi Nglunjak, bertindak seenaknya sendiri, contoh yang sering aku liat dan tau mendatangkan teman lelakinya kerumah hanya untuk mengobrol sampai larut malam dengan alasan "Kerjaannya dah kelar!", tapi apakah pantas berada di lingkungan masyarakat yang luas, dan kita hanya numpang di kota tersebut, terlebih lagi kita hanya bekerja, berada di luar rumah dengan seorang laki-laki yang jelas ga di benarkan oleh siapapun. atau waktu si Bos pergi keluar rumah, Si Pembantu menjelajah isi rumah, menempati yang tak seharusnya ia tempati, itu juga bukan hal yang di benarkan oleh siapapun.
jadi inget apa yang di katakan oleh temen blogger di kotak komentarku, aku menyadari betul, bagaimana tak sempurnanya manusia, meskipun menjadi seorang pembantu, tak jarang mereka sombong, membicarakan yang tak ada, melebih-lebihkan, ngga' mau mengakui bahwa dirinya pembantu, ngga' mau bilang kalau dirinya hanya bekerja di rumahan, nyapu, ngepel dll, sehina itukah profesi seorang pembantu?, hingga pembantupun tak mau mengakuinya.
seburuk itukah pekerjaan menjadi pembantu, sering dipandang sebelah mata, orang rendahan, bahan tertawaan, sering dikatakan tak sederajat, tak berpendidikan dan deket banget dengan kebodohan yang gampang dibodohi, sehingga pembantupun malu mengakui bahwa dirinya adalah pembantu. Jujur asumsi-asumsi seperti itu sangat menyakitkan buatku, dan betapa bodohnya mereka yang malu dengan pekerjaannya!
Tapi kenapa ungkapan itu tak pernah terfikir sedikitpun di otakku, aku tak pernah bisa melebih-lebihkan kalau aku sedang bekerja dalam keadaan yang mungkin "terhormat" [banyak yang berbicara tentang kehormatan], aku tak pernah mampu menjadikan diriku dalam sebuah cerita yang tak sebenarnya dengan alasan apapun, polos, jujur atau bodoh, aku hampir tak bisa mengatakannya.
Mengapa kita tak saling menghargai, tak saling mengerti dan tak saling menganggap ataupun dianggap, Pembantu itu ga' hina, bekerja sebagai pembantu itu halal jika bekerja dengan jujur, menjadi pembantu itu juga pembelajaran bagaimana kita menyikapi kehidupan dengan bertemu orang yang sebelumnya tak penah kita tau, jadi apa masalahnya ?.
aku sebagai pembantu selalu berfikir, aku harus mengerti keadaan, tau diri, jujur, karena dimanapun seseorang bekerja, sifatnya, kebiasaannya, dan semua tentang seeorang itu, dialah yang membentuk karakter di mata orang-orang disekitarnya. satu lagi, aku ga pernah berusaha berbohong dalam hal apapun, kebohongan itu hanya sia-sia, selalu ada Allah yang melihat semuanya, mengapa kita tak takut kepada Allah, malah kita terkesan takut kepada Ciptaannya [sesama manusia, yang jelas tak pernah sempurna].
seenggaknya setalah lama berkeliaran dari rumah satu ke rumah yang lain, aku begitu banyak mendapatkan pengalaman, guru terhebat dalam kehidupanku. menjadi lebih dewasa, berfikir panjang, merubah cara pandang yang dulu sangat sempit, menjadi ribuan cita-cita dalam otak dan imajinasiku yang harus kugapai.
dengan pekerjaanku, aku mampu menyekolahkan adhekku, dengan pekerjaanku aku mampu membantu ibu bapakku, Gajiku memang tak banyak, tak sampai yang berjuta-juta, tapi amat sangat cukup buatku bahkan lebih untuk seorang yang sederhana sepertiku [aku menganggap diriku sederhana, karena emang aku ga neko-neko, apalagi glamour, *ya karena gajinya ga berjuta-juta itu makanya ga' glamour haha Ngaco..duid dari mannaaaa.. ].
yang kuinginkan hanya Cukup, bukan berlebihan, aku ga butuh Uang banyak jika dengan uang yang banyak itu aku masih belum merasa cukup. sungguh Allah tau dengan semua yang telah ia ciptakan, porsi yang berbeda, jalan hidup yang berbeda, nasib yang berbeda pula, dengan tujuan yang sama, kebaikan! tinggal bagaimana cara kita menjalaninya pasti punya cara yang berbeda pula kan :D, namanya juga manusia :P.
dan untuk kesekian kalinya aku bilang, ini pengalaman pribadiku, bukan bermaksud menyalahkan atau menuduh siapapun, kenapa harus bermusuhan jika perdamaian dan saling pengertian itu menyenangkan, ketahuilah.. Perbedaan itu Indah. ah.. namanya juga manusia hehe. manusia selalu jadi alesan, lah emang manusia kok :-P.
udah cukup itu aja, Tulisan Inuel edisi pembantu telah usai, lain waktu kalo ada yang bikin otakku ngadat, pasti tak share lagi deh :D, itupun kalo masih ada yang mau baca, kalo enggak ya tak tulis aja, lah wong blog-blogku dewe *nah lo..Egoisnya muncul :-P.
mampir di siang hari mbak inuel
BalasHapusDuh nggak ngikutin dari awal neh nyuns, ketahuan ya buwel jarang mampir kemari... :-(
BalasHapussetiap orang memang beda-beda kok nuel..makanya tugas kita adalah memahami perbedaan itu
BalasHapuspanjangnya mbaaak....tulisanmu
BalasHapusedisi pembantu udah usai ya?
aku suka yang ini neh,
" yang kuinginkan hanya Cukup, bukan berlebihan, aku ga butuh Uang banyak jika dengan uang yang banyak itu aku masih belum merasa cukup "
Aku selalu menantikan tulisan kamu Nul...
BalasHapusmohon maaf baru sempat mampir lagi.
Inuellll :)
BalasHapusHebat!!
Tak ada yang berbeda dalam hidup, tergantung orang2 yang menyikapi saja dalam perbedaan itu...dimataku propesi pembantu lebih mulya daripada direktur yang tukang ngatur, saya sangat menghargai mereka dari banting tulangnya membantu kita dirumah, tanpa mereka kita akan kesusahan, walau kita menggajinya, tenaga dan pikirannya lebih besar. Dengan mereka saya memiliki saudara dan sahabat baru...kita sama semuanya Dik Inuel...!
BalasHapusada film tentang pembantu yang judulnya
BalasHapus"inuel Pelayan seksi"
hihihihi
@anak nelayan : silahkan :)
BalasHapusBang Buwel : hehe, iya :P
Mba Henny : iya mba, perbedaan itu indah :)
Dhek Tembem : ya mbuh moror moror ae dowo koyok ngene dek, haha, ben aku seneng nulise kok :P, aku juga suka pipimu haha
Om Kumis : makasih Om :)
Mba ana : part 2 mba hahaha, bodoh apa tolol :P
Bunda Ateh : :), bunda bener, makasih bunda pengertiannya, seneng banget aku hehe.
Mba seiri : weleh, untung bukan aku pemainnya haha
salam inuel...to me bos is always right...apa saja yang mereka bilang, pastinya benar...tapi kalau ngak benar, saya terus saja tegur dia..mula2 dia ngak bisa terima mungkin juga kerna egois...tp lama kelamaan bisa saja terima nasihat saya..kamu pembantu yg bagai mana sih? apa seperti secretary? kalau begitu sama juga lah dengan saya.....faham ngak apa yang saya cuba sampaikan? maaf jika kata-kata saya dalam bahasa kamu ngak kamu fahami..sebenarnya bahasa kita lebih kurang sama..ngak banyak bedanya...=)
BalasHapuswah jadi takut aku kalau sifat gininya inul muncul lagi
BalasHapussaluttttt buat inuelll...
BalasHapus*tepuk tangan*
hehee,,,, :D
keren euy bahasane,,, tp kdang da yg g q ngrti,,,pa q kurang puitis y :(
BalasHapusKalau gak beda satu sama lainnya jadinya sama donk :D
BalasHapusAsalamu'alaikum...
BalasHapussejujurnya aku salut dengan gaya tulisan kamu..mengalir... dan renyah..
intinya gaya tulisannya masuk ke semua kalangan.....
go blogger.
wahhhh
BalasHapusinul namanya kek temen kos ku
tuch
dapat panggilan inul karena memang minal minul
:d
wah...
BalasHapusmbak blogger sejati!!
saya salut sama mbak, walopun mbak jadi pembantu, tapi mbak baik hati dan nerima keadaan dan ga lebih-lebihin apa yang ada...
keren mbak... jangan kapok ngeblog terus mbak!!
ceritanya bagus kok...
selamat sore, nuel...
BalasHapusaku salut sama kamu deh....
Dinda, Hebatt...
BalasHapusitu kok gambar pembaantunya unik ya boleh nemu dimana non hehe..serasi nich thmenya wanita banget..cool jaga terus ya saya nitip komentar saya ya trims
BalasHapussalut ama tulisane diajeng INUELLLL :D
BalasHapuslike this tulisannya....
BalasHapushebat....hebat...
salam kenal n salam persahabatan...he..he.he...
pembantu yang terhormat n oke itu pembantu yg bekerja lama pada majikannya...yg gak nonton tv acara sinetron n lagu2 mulu...yang membaca buku2 saat waktu senggang...yg tidak pembohong...gw juga selama 4 thn, jadi Abang, jd babysitter, jd pembokat di rumah kaka sendiri...buat gw, pengalam n pengetahuan yg penting...biar pembantu tp bisa masak, wah kalo di Novotel, koki dong.
BalasHapushmm sampai capek aku mbacanya mbak...tapi tak apa...maaf ngganggu ya mbak...asaalamualaikum..
BalasHapusTulisan yang menarik. Terima kasih atas sharingnya.
BalasHapusmultibrand.blogspot.com
nul wes tak posting di warcoff anak smpne :)
BalasHapustulisannyaaaa..ajiib,,,,!! orisinil dan mengalir,,,:),,, sip,,memang setiap orag berbeda2 perangainya,,, cuma bisa2 kita aj menghadapinya,,semngat,,:)
BalasHapusTanpa pembantu, rumah bisa berantakan. *kalo pemilik rumah gak rajin sendiri*
BalasHapusJasa PRT itu besar lho. :D
pembantu juga manusia yaa mbak Inuel.
BalasHapusperbedaan adalah rahmat, bisa berbeda menjadi nikmat, ingin berbeda itu motivasi kuat. Insya Allah dari satunya perbedaan, menjadi maslahat munculnya kebersamaan yang erat
Tak ada yang berbeda dalam hidup ini mba
BalasHapusmaaf baru berkunjung lagi nih
alo nul...
BalasHapusgmn kabare?
puasakan?
Alhamdulillah, mudah² Allah selalu membimbing kita.
Amiin...
Go Inuel..go Inuel..go...hehehehe...ayo Nuel, smua profesi kan harus serius alias profesional. Biarpun pembantu nek sudah profesional en pengalaman tetap dicari en buat rebutan....sama ama profesi yang lain. Itu kan hanya sebuah pekerjaan. Akhlak harus tetep dijaga.yuuuuk mari...
BalasHapusnul aku juga sama yang ku inginkan hanya cukup *kalo pengen makan cukup punya makanan, pengen beli mobil cukup kebeli mobil, pengen beli rumah cukup kebeli rumah* hahahaa...pokoknya serba berkecukupan deh heheee.... *dudulz ga ya??*
BalasHapuspokoknya kita pasti bisa nuel... jangan berhenti bercita2....
Beuh..bahasamu Nuel, hahah...
BalasHapusTapi emang bener, hidup itu indah kalo semuanya saling mengasihi dan mengerti satu sama lain :)
Hidup Inuel! :D
Manusia adalah mahluk sosial. Pasti membutuhkan orang lain sebagai patner kerja. Sayapun pembantu, karena tugas saya membantu masyarakat. Hal yang penting adalah, setiap orang harus yakin dengan apa yang dilakukannya. Yakin bahwa itu benar, dan yakin bahwa itu bermanfaat. Hidup inuel !
BalasHapusPapa yg malang kadang2 masih terbawa masa lalux yg hedon...
BalasHapusHe...he tulisanmu cukup berbobot
BalasHapusberapa kilo ya?
aku terkagum padamu..
keren
sabar nyun, ga ada pekerjaan hina. biar pembantu juga pahlawan buat keluarga. pekerjaan juga ga ada yang alus atau kasar, semuanya ga ada salahnya kita pelajari. apalagi buat aku yang jadi pengangguran sekarang. tiap hari kerjaannya cuma nyuci, nyetrika popok dan ngenet.
BalasHapustetap semangat nyun....
Pembantu adalah keluarga...karena mereka yang mengurus keluarga kita pada saat kita tidak ditempat...
BalasHapushttp://www.reverbnation.com/c./a4/2238291/919374/Artist/919374/Artist/link