sebuah pembodohan ataukah memang bodoh beneran, dia bahkan ngga' mengerti sesungguhnya; dia ada untuk apa, di luar tanggung jawab kepada diri sendiri Untuk Tuhan Allah sang pencipta dia dan raganya, pencipta dia dan perasaannya, pencipta dia dan fikirannya, dan sang melihat dimana dia atas kelakuannya.
tapi sekarang, sejak dia lebih menyadari bahwa Dia manusia Tak Sempura semuanya berubah, dia lebih malu kepada sikap kekanak-kanakannya, dia sekarang tak suka berbual sia, tak suka lagi menyuruh mulut dan tangannya sembarangan, dia mulai tak suka dengan hal yang dianggapnya tak penting lagi, hanya kehidupan nyatanya yang di kedepankan. yang selama ini tak pernah ia urus, bahkan untuk memikirkannya.
dia merasa ini sangat aneh, seorang dia yang biasanya sangat cerewet mampu lebih diam, bisa lebih menjaga perasaannya sendiri, yang mampu berbuat lebih dari sebelumnya. melihat lehernya sendiri? malu! melihat telinganya sendiri dia malu, melihat wajahnya sendiri dia berfikir, kenapa tak sejak dulu ini dilakukannya, kenapa tak sejak dulu dirinya begini, kenapa.. kenapa ..?
tapi itu hanya sebuah penyesalan yang membuatnya termotivasi, aku rasa dia sekarang lebih baik, aku tau dia nyaman dengan begini, dan aku mengira dia sangat nyaman dengan pakaiannya, dan aku juga paham akan perasaannya, bahwa dia nyaman, bahkan amat sangat nyaman!
*Ya Allah....
terimakasih untuk kemudahan ini, terimakasih untuk hidayahmu, terimakasih untuk semua yang telah Engkau berikan kepadanya, dia merasakan kenyamanan yang amat sangat, tertutup itu indah, diam itu indah, merasakan dan mengunyah kesendirian itu nikmat, kenikmatan itu sekarang ada untuknya, itu yang aku tau!
kau mudahkan jalannya, hal yang kuanggap sangat berat kini terlewat sudah, Dia yakin ya Rabby.... Dia ingin menjadi Seorang Wanita Soleha, dia ingin menjadi seorang wanita yang mengerti, mencoba menilik kehidupan bukan hanya yang tampak mata, Kehadiran-Mu lebih berharga dari semuanya, penglihatan-Mu lebih awas dari semuanya, dan penilaian-Mu lebih berharga dari siapaun juga yang menilainya, dan kini bimbing dan tuntunlah dia! selalu dan selamanya, Amin...
ya allah nie orang pinter bgt nulis ea
BalasHapusdiam itu lebih baik....lagi2 kalau sedang sakit gigi =)
BalasHapusAmin ya robbal alamin.
BalasHapusMoga dia dan nyun tetap di jalan-Nya. Dan mendapat ridho-Nya. Amin.
tulisan yang bagus....
BalasHapusselamat sore mba...
:D
BalasHapusRenungan yang menyentuh
sukses selalu mba
semoga segala yang dihasratkan akan terjadi
BalasHapusAmin...
BalasHapusSubhanallah, sungguh indah tulisanmu dek, sebuah hidayah adalah anugerah-NYA yang harus dijaga, semoga hidayah terus terlimpah untuknya amiin..
BalasHapus@ Daniel : doh dan, kamu juga pandai nulis tu :P
BalasHapus@ Mba Farah : ahahaha utung aku gg punya sakit gigi, punya giginya doank :P
@ Sientrue : aminnnnn makasih ya mas Wong :D
@ Pak Tani : makasih pak, maaf saya blom berkunjung, jadi malu saya :)
@ Elok : makasih dhek :)
@ oM MUNIR : amin... ya robbal alamin
@ Mbun : Thanks ya,
Bunda Ateh : makasih Bunda untuk do'anya, amin... amin ya robbal alamin :)
BalasHapusKata-katanya benar2 tepat dan sangat menyentuh..kamu semakin pintar menulis ya
BalasHapusMoga ALLOH menjadi kan nyun wanita sholeha
BalasHapusamin moga doanya terkabul :)
BalasHapusoh, jadi mksdnya kamu sudah lebih suka dengan kamu yg sekarang ya nuel??? hmmm...
BalasHapusokelah, tetep semangat ya...semoga masalahmu segera terselesaikan sahabat...
terutama, aku senang tentang kata-kata 'nyaman', begitulah yang dicari seseorang dalama perjalanannya. bahwa proses yang dialami apapun itu, tidak selalu mudah, mungkin banyak rintangan, tetapi ketika dilalui dengan hati 'nyaman', artinya tidak dengan hati terpaksa, maka perubahan dari waktu ke waktu akan selalu dapat dinikmati, dan tidak akan sia-sia.
BalasHapussalam kenal trimakasih infonya mampir balik
BalasHapusSilent is golden...
BalasHapusmenuju wanita sholeha...amiin..
BalasHapusamiiin
BalasHapussemoga selalu dimudahkan dan selalu dilindungi oleh Allah SWT
emotnya boleh diembat kok
BalasHapuslha khan bukan punyaku
Diam ku mudah2an juga bisa seperti diamu.
BalasHapuswah tumben kwe kunjungan nang blogku Nul,, ada angin apa nie
BalasHapustentu Tak melakukan kesalahan ya Diamnya.. he
BalasHapusSuka dengan Gambarnya Nyuns, Indah.. :-)
BalasHapusSaat seseorang mulai mengerti dan sadar untuk apa ia hidup maka yang ada hanya penyesalan... tapi penyesalan yang menjadikannya manusia yang lebih baik lagi... diam itu emas... sampai tiba waktunya
BalasHapusmba thanks for article
BalasHapusamin.. semoga selalu lebih baik
BalasHapus:)
KLo gtu aku juga diem aja deh.........
BalasHapusHening..............
tul, silent is golden
BalasHapusdiam itu indah jdny nulis aja kalo gtu :)
BalasHapushhm...
BalasHapusvery nice post
all i can say is
amiiiiiiiiiiin buat doa indahnya itu
bagus skali tulisannya mbak.... kenapa nggak nulis cerpen pencerahan aja mbak? kan, bisa menguntungkan diri sendiri ( ngerasa lebih lega) dan menguntungkan orang lain (mengkritik dan nyadarin orang)...
BalasHapusmoga-moga, mbak terus menulis dan menyalurakn bakat (hehe, bakat) mbak...
met nulis mbak!!!
emang m' diam itu sangatlah indah
BalasHapus