"ah mungkin dia sedang menikmati dunia barunya, urusan hati sekarang di nomor duakan"
apakah bisa ? tiba tiba ia dengar suara langsung menyangkal tak percaya, si semut yang usil, selalu saja begitu,
"dia sangat lebay, begitu alay, ah.. entahlah urusan hati selalu jadi prioritas utamanya, aku sangat paham dia, setiap kali menangis aku ketiban air mata ga' bergunanya, setiap kali membayangkan sesuatu, aku selalu mampu membaca dan merasakan panas otaknya, apakah bisa"
ulang semut sekali lagi.
"taulah Mut, kamu emang suka mencibirnya, biarlah dia hidup dengan pilihannya, biarlah dia memilih semua yang membuatnya lupa akan kesedihan, aku tau bebannya tak pernah ia rasa, hanya senyum dan senyum, belajar ikhlas dan nerimo semua yang di beri untuknya, toh dunia baru ga akan membuatnya melupakan dunianya yang sebenarnya, dan jika aku boleh nebak, ini hanya pelengkap rasa anehnya, aku pikir dari pada sendiri, lebih baik berdua bukan".
cerocos kodok sambil berlalu dan di teruskan suara "jebur" dari kolam yang udah penuh dengan lumut kebahagiaan itu :).
*Dunia baru tak bisa merubahnya, pribadinya, dan sifatnya, dia ngga' sombong, dia hanya takut, itu yang aku tau :).
..kmaren2 aku udah ngomong...udah beberp hari yg lau udah follow jg...kayaknya kamu yg diem aja..
BalasHapus..bz, yaaaa.....
capek aku ngomong sama kamu, kamu diem aja huh!!
urusan hati , perasaan dan semacamnya terlebih jiwa sangat rumit, salam kenal mbak
BalasHapushmm..coba memahami
BalasHapuskodoknya ada di mana ya?
BalasHapustulisan nya bagus mba...
BalasHapusselamat malam mba...
have nice drim
judulnya diedit lagi, Nyun's heheh
BalasHapustadi sempat bingung apa maksudnya.
Great Post...
BalasHapusOia Neng Itu Somong maksudnya sombong ya?
Buat semut dan kodok : " Mungkin juga yang sekarang ia jalani bukanlah dunia barunya, hanya sekedar episode baru dari dunianya yang sudah ditentukan Tuhannya. Semua akan baik-baik saja, selama dia tetap dalam keadaan baiknya, yaitu ikhlas.
BalasHapus*Dari aku sang capung yg akan segera terbang kembali :)*
ada istilah baru...cerocos kodok..hihi..
BalasHapuswah......... kepribadian susah banget buat diubah lho......
BalasHapusmba nyun melihara kodok sama semut?hehee.. canda ding...
BalasHapusmencoba memahami sesuatu memang sulit, tapi kalau berusaha pasti bisa.
:D
weheeee...sapa itu mbk?
BalasHapusini curhat bkn sih? keren bener :D
iya mbk, bener. mskipun aku pengin berubah ke kehidupan baruku, tp aku msih jd riska yg dulu. ciri khasku msi kyk dulu :)
wah wah ada apa sih kamu? Jangan manyun mul dong. Dateng lah ke rumahku skali2 hihihihi.
BalasHapuslagi cerita semut sama kodok yaaa... hmmm diplomatis
BalasHapusudah kubaca 3 kali..
BalasHapusrasanya banyak yang tersembunyi
tapi ada yang kutangkap
dunia lama bukan untuk dilupakan, tetapi untuk dipahami, nilai2 yang terkandung di dalamnya, nilai2 yang bersifat unik, untuk dia sendiri dan bukan untuk orang lain karena orang lain pasti juga memiliki perjalanannya sendiri.
dalam perjalanannya, dia menatap ke depan, mendapat hal-hal yang baru, yang direspon dengan makin matang oleh karena memahami bahwa apa yang telah dilewati tidak sia-sia.
itu yang kutangkap, kalau 'luput' juga, ya uwis..hahaha! pokoke seneng2 aja nulis komen di sini.
Kodoknya lagi sembunyi, malu ketahuan kalau diam-diam mencintai siapa ya, apa ada yang belum punya pangeran kodok yang rupawan!
BalasHapusSamakan hati dan jangan memaksakan!
Apakah ini perilaku mu saat ini dek??Takut kenapa???
BalasHapussalah paham yaaa
BalasHapushay inul ;)
Haduh gak ngerti aku, masih kecil sih, hihii
BalasHapushidup untuk memilih
BalasHapushahahaha,,, kotak komentar yang unik... mantap-mantap... :)
BalasHapusBTW,,, tulisannya bagus2, cukup mewakili kata hati :)
jangan dulu bilang tajut kalo blunt mencoba kwkwkwkwk nyambung gak ea
BalasHapussalam kenal ja ya neng
BalasHapusmet sore mba inyun
BalasHapussalam kenal dari anak baru
kalau masalah hati....wuih sulit ...salam kenal Mba
BalasHapus